Pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan masih saja terjadi hingga saat ini, dan sudah merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menghentikan hal-hal demikian."

Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan massa yang berasal dari Woman Institute Research and Empowerment of Gorontalo (WIRE G), Aliansi Jurnalis Independen Kota Gorontalo serta Himpunan Mahasiswa Islam MPO Gorontalo melakukan aksi damai dalam mengkampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan.

Direktur Woman Institute Research and Empowerment of Gorontalo, Dewi mengatakan bahwa perempuan memiliki hak terhadap perlindungan, dukungan, dan pemenuhan hak asasi mereka sebagai manusia.

Oleh karena itu kekerasan terhadap perempuan tidak bisa lagi hanya dianggap sebagai suatu urusan di ranah pribadi seseorang.

"Pemerintah dituntut untuk menerapkan komitmen yang telah dibuat melalui instrumen hukum yang ada," kata Dewi.

Sementara itu Ketua Aji Kota Gorontalo Syamsul Huda Syuhari mengatakan bahwa perlindungan terhadap perempuan merupakan kewajiban semua pihak.

Selain itu juga perempuan berhak untuk bisa mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki dalam kehidupan sosial dan politik.

"Pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan masih saja terjadi hingga saat ini, dan sudah merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menghentikan hal-hal demikian," kata Syamsul.

Aksi yang dikawal oleh puluhan aparat kepolisian tersebut berlangsung dengan tertib di Bundaran Hulonthalo Indah, para Polwan yang ikut mengamankan jalannya kampanye tersebut ikut membubuhkan tanda tangan dan pesan stop kekerasan terhadap perempuan di atas spanduk yang disediakan massa aksi sebagai bentuk dukungan.

Kampanye stop kekerasan terhadap perempuan itu pun diwarnai dengan aksi teatrikal Koordintor Divisi Perempuan Aji Gorontalo, Fatra Hala yang memerankan perempuan korban kekerasan. (MTO)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012