Lokasi tempat kongres tidak masalah meski di jalanan, yang penting aturan tetap diikuti dan peserta memenuhi syarat. Kami tidak menyalahkan siapa-siapa yang penting sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA,"Palangka Raya (ANTARA News) - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpaksa menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di lobi hotel Aquarius Boutique Palangka Raya, Senin, karena tidak mendapatkan izin menggunakan ruangan rapat di hotel tersebut.
Ruangan ballroom yang seharusnya menjadi arena kongres tidak bisa dipakai karena tidak ada izin dari kepolisian untuk menggelar kongres.
Sebanyak 97 voter dan ratusan pengurus PSSI dari provinsi serta klub sepak bola berkumpul di lobbi mengikuti KLB yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, didampingi Sekretaris Jenderal Halim Mahfudz.
KLB PSSI yang digelar secara darurat tersebut tidak mengurangi semangat para peserta dalam melaksanakan kegiataannya.
Kongres tersebut berlangsung dengan sangat singkat dan hanya dengan membacakan dan meminta persetujuan voter terkait hasil rapat komite eksekutif sebelumnya.
Hasil KLB PSSI ini memutuskan membatalkan MoU dengan KPSI dan membubarkan Joint Committee (JC). MOU yang dibatalkan tersebut berisi kesepakatan untuk penyelesaian tiga hal utama, yaitu perubahan statuta.
Kemudian pengembalian empat anggota komite eksekutif PSSI yang dipecat dengan syarat meminta maaf dan diberi waktu satu bulan, dan penyatuan liga.
Keputusan KLB ini dicatat oleh wakil AFC dan FIFA yang akan diajukan ke sidang Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang pada 14 Desember mendatang.
Wakil FIFA dan AFC yang datang menghadiri KLB PSSI di Palangka Raya sebagai peninjau, yakni Manajer Asosiasi- Asosiasi Anggota FIFA Marco Leal, Wakil AFC James Kitching, dan Wakil FIFA Jeysing Muthiah.
Djohar Arifin Husin mengungkapkan, kongres yang dilaksanakan kali ini tetap sah karena masih sesuai dengan aturan dan jumlah peserta voter yang ada memenuhi persyaratan, meski hanya dilaksanakan di lobbi hotel dalam waktu disingkat.
"Lokasi tempat kongres tidak masalah meski di jalanan, yang penting aturan tetap diikuti dan peserta memenuhi syarat. Kami tidak menyalahkan siapa-siapa yang penting sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz menjelaskan, Joint Committee (JC) sepakat untuk dibubarkan dengan alasan telah gagal mencegah KPSI melakukan pelanggaran, misalnya membentuk tim nasional sendiri dan menghalangi pemain membela timnas.
"Keputusan kongres ini akan kami sampaikan langsung ke FIFA, karena mereka sendiri juga sudah melihat semangat pengurus dan voter dalam menyelatkan sepak bola Indonesia," kata Halim.
(KR-TVA/a032)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012