Kalau saya ingin naik kelas tentu ingin naik dari kelas bulu ke kelas bulu super,"

Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan berkeinginan untuk naik kelas ke bulu super.

"Kalau saya ingin naik kelas tentu ingin naik dari kelas bulu ke kelas bulu super," kata petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Senin.

Tetapi, kata petinju Sasana Kayong Utara tersebut, semuanya tergantung kepada promotornya.

Bahkan, kata dia, dirinya juga memiliki keinginan untuk bertarung pada badan tinju dunia yang lain. "Keinginan saya dua-duanya adalah naik kelas dan bertarung di badan tinju lain," katanya.

"Badan tinju dunia manapun, asalkan ada kesempatan," kata petinju yang terakhir kali naik ring ketika menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Marina Bay Sands Singapura, 9 Mei 2012.

Ia menambahkan, sekarang ini dirinya menjalani latihan kembali setelah mempertahankan gelar pertama kali di Marina Bay Sands Singapura beberapa waktu lalu. "Saya sudah mulai menjalani latihan karena memang saya mencintai tinju," katanya.

Menurut petinju kelahiran 10 Juni 1987 tersebut, latihan yang dijalani saat ini masih bersifat umum, terutama untuk penguatan otot-otot dan daya tahan tubuh. "Latihan lebih banyak ke fisik terlebih dulu," katanya.

Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar juara dunia pertama kali setelah menang dengan angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev (119-110, 117-111, dan 118-110) di Singapura, 9 November 2012.

Daud Yordan pertama kali menjadi juara dunia setelah mengalahkan petinju Filipina Lorenzo Villanueva, di Singapura, 5 Mei 2012.

Ketika ditanya apakah pertarungan berikutnya sifatnya wajib atau "mandatory fight" atau bersifat pilihan, dia mengatakan, untuk pertarungan berikutnya memang belum ada wacana.

"Saya selalu siap menghadapi siapapun, yang terpenting adalah persiapan. Kalau amunisinya (persiapan, red) lengkap, tentu saya tidak khawatir," katanya menegaskan.

Daud Yordan menjadi petinju kelima Indonesia yang menjadi juara dunia, sebelumnya adalah Ellyas Pical (1980-an), Nico Thomas (1989), M Rahman (2004-2011), dan keempat Chris John.

Sebanyak 23 kemenangan Daud Yordan dengan KO di antaranya adalah melawan Lorenzo Villanueva (ronde kedua), Frankie Archuleta dari Amerika Serikat (ronde keempat), Damian David Marchiano dari Argentina (ronde pertama), dan Christian Abila dari Filipina (ronde keenam).

Dua kekalahan Daud Yordan dialami saat melawan Chris John di Jakarta dan Calestino Caballero dari Panama (di Florida, Amerika Serikat).

(H015/I006)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012