tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstremLarantuka (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur mengimbau warga untuk melakukan langkah mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi karena terpantau adanya Bibit Siklon 98S di wilayah NTT terhitung 8-11 April 2023 berdasarkan prakiraan BMKG.
"Kami informasikan kepada camat, lurah, kepala desa, dan masyarakat untuk waspada terhadap Siklon Tropis 98S yang dapat berdampak pada bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, sambaran petir, dan angin kencang, dengan melaksanakan langkah-langkah kesiapsiagaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare dari Ende, Sabtu.
Bibit siklon 98S terpantau mendekati Laut Timor sebelah selatan Saumlaki dengan kecepatan angin maksimum 30 knot.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan serta berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG: Bibit Siklon 90W menjauhi wilayah Indonesia
Baca juga: Masyarakat NTT-Papua diimbau waspada peningkatan siklon tropis 98S
Yasinta Sare meminta warga untuk mengambil langkah mitigasi seperti mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman jika hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam dan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat.
Selanjutnya warga diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah seperti berkendara, memancing, berlayar, atau melakukan perjalanan laut apabila hujan dan angin kencang.
Apabila mendapati hujan deras di perjalanan, warga diminta untuk segera mencari tempat berlindung. Dia menyarankan agar warga tidak berlindung di bawah pohon karena rawan tumbang dan petir.
Langkah mitigasi lain yang perlu dilakukan warga adalah memangkas pohon atau dahan pohon yang rapuh dan mudah patah, lalu memperbaiki atap rumah.
Selanjutnya, warga diminta untuk membersihkan sampah di selokan atau saluran air.
"Jika ada kejadian bencana, laporkan melalui Pusdalops Kabupaten Ende" katanya berpesan.
Baca juga: BMKG minta masyarakat waspada dua bibit siklon di wilayah Indonesia
Yasinta Sare meminta warga untuk mengambil langkah mitigasi seperti mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman jika hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam dan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat.
Selanjutnya warga diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah seperti berkendara, memancing, berlayar, atau melakukan perjalanan laut apabila hujan dan angin kencang.
Apabila mendapati hujan deras di perjalanan, warga diminta untuk segera mencari tempat berlindung. Dia menyarankan agar warga tidak berlindung di bawah pohon karena rawan tumbang dan petir.
Langkah mitigasi lain yang perlu dilakukan warga adalah memangkas pohon atau dahan pohon yang rapuh dan mudah patah, lalu memperbaiki atap rumah.
Selanjutnya, warga diminta untuk membersihkan sampah di selokan atau saluran air.
"Jika ada kejadian bencana, laporkan melalui Pusdalops Kabupaten Ende" katanya berpesan.
Baca juga: BMKG minta masyarakat waspada dua bibit siklon di wilayah Indonesia
Baca juga: BMKG: Bibit siklon 98S berdampak tidak langsung pada cuaca NTT-Papua
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo telah mengeluarkan surat peringatan dini bibit siklon yang ditujukan kepada seluruh kepala pelaksana BPBD di kabupaten/kota.
Ambrosius meminta kepala pelaksana BPBD di kabupaten/kota untuk memastikan ketersediaan logistik beras dan lainnya dalam kondisi darurat.
Lalu dia meminta untuk meningkatkan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan di wilayah masing-masing untuk kesiapsiagaan bencana.
"Kami imbau masyarakat tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi," kata Ambros.
Baca juga: Siklon Tropis Herman pengaruhi kondisi basah di ujung musim hujan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo telah mengeluarkan surat peringatan dini bibit siklon yang ditujukan kepada seluruh kepala pelaksana BPBD di kabupaten/kota.
Ambrosius meminta kepala pelaksana BPBD di kabupaten/kota untuk memastikan ketersediaan logistik beras dan lainnya dalam kondisi darurat.
Lalu dia meminta untuk meningkatkan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan di wilayah masing-masing untuk kesiapsiagaan bencana.
"Kami imbau masyarakat tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi," kata Ambros.
Baca juga: Siklon Tropis Herman pengaruhi kondisi basah di ujung musim hujan
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023