lebih baik pulang dua minggu sebelum lebaranJakarta (ANTARA) - Memasuki pekan ketiga Bulan Ramadhan, jumlah pemudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang memutuskan pulang kampung lebih awal masih dinamis dengan keberangkatan sekira 1.000 penumpang pada akhir pekan yang bertepatan dengan libur Jumat Agung dan Paskah.
"Jumlah pemudik masih bertahap, jadi kadang-kadang ramai, kadang-kadang menurun lagi," kata Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang Mahbud di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu.
Berdasarkan data pemudik pada Jumat (7/4), total bus yang diberangkatkan sebanyak 172 bus dengan total penumpang 1.023 orang. Adapun bus yang masuk ke terminal tersebut sebanyak 121 unit.
Adapun Terminal Terpadu Pulo Gebang memprediksi jumlah pemudik pada masa angkutan lebaran 2023 mencapai 10.000 orang. Angka tersebut diperkirakan meningkat dua kali lipat dari masa angkutan lebaran 2022 karena COVID-19 sudah longgar.
"Kalau untuk keberangkatan itu H-3 puncaknya tanggal 19 atau 20 (April), kalo di sini prediksi awal 7.000-10.000 penumpang," kata Kasubbag Tata Usaha UP Terminal Terpadu Pulo Gebang Junaedi.
Salah satu pemudik tujuan Bukittinggi, Yeni (53) mengatakan bahwa ia sudah membeli tiket sejak sebulan lalu.
"Dari satu bulan sebelumnya, biar menghindari macet sama biar lama di kampungnya, lebih puas. Sampainya besok malam palingan, sekitar 30 jam," kata Yeni di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu.
Alasan Yeni memilih mudik menggunakan bus lantaran lokasi rumahnya di Bukittinggi lebih dekat dengan terminal dibanding bandara. Selain itu, Yeni juga merasa nyaman dan aman di perjalanan ketika mudik dari terminal.
Senada dengan Yeni, salah satu pemudik tujuan Padang lainnya bernama Revi (23) juga memutuskan mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.
"Soalnya kaya minggu depan nih pasti sudah pada macet jalanan, jadi lebih baik pulang dua minggu sebelum lebaran," ucap Revi.
Revi juga memilih bus sebagai kendaraan yang akan menghiasi perjalanan mudiknya setelah tahun lalu tidak mudik.
"Kemarin enggak mudik, sekarang mudik. Pilih bus karena alasan pribadi aku kalau naik pesawat enggak berani, terus kalau naik bus juga enggak terlalu lama juga, palingan 2 hari 1 malam sampai," ucap Revi sambil merapikan barang bawaannya.
Salah satu pemudik tujuan Bukittinggi, Yeni (53) mengatakan bahwa ia sudah membeli tiket sejak sebulan lalu.
"Dari satu bulan sebelumnya, biar menghindari macet sama biar lama di kampungnya, lebih puas. Sampainya besok malam palingan, sekitar 30 jam," kata Yeni di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu.
Alasan Yeni memilih mudik menggunakan bus lantaran lokasi rumahnya di Bukittinggi lebih dekat dengan terminal dibanding bandara. Selain itu, Yeni juga merasa nyaman dan aman di perjalanan ketika mudik dari terminal.
Senada dengan Yeni, salah satu pemudik tujuan Padang lainnya bernama Revi (23) juga memutuskan mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.
"Soalnya kaya minggu depan nih pasti sudah pada macet jalanan, jadi lebih baik pulang dua minggu sebelum lebaran," ucap Revi.
Revi juga memilih bus sebagai kendaraan yang akan menghiasi perjalanan mudiknya setelah tahun lalu tidak mudik.
"Kemarin enggak mudik, sekarang mudik. Pilih bus karena alasan pribadi aku kalau naik pesawat enggak berani, terus kalau naik bus juga enggak terlalu lama juga, palingan 2 hari 1 malam sampai," ucap Revi sambil merapikan barang bawaannya.
Baca juga: Pemudik bus lebih nyaman nikmati perjalanan berkat penambahan fitur
Baca juga: Terminal Pulo Gebang akan "kandangkan" bus mudik tak layak jalan
Baca juga: Terminal Terpadu Pulo Gebang temukan beberapa bus tidak layak jalan
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023