Beijing (ANTARA) - China telah mengirimkan tim medis yang berjumlah total 30.000 anggota ke 76 negara dan kawasan dalam enam dekade terakhir dan memberikan 290 juta diagnosis serta perawatan bagi warga setempat.
Gambaran itu tercermin dalam sebuah simposium yang digelar di Beijing pada Kamis (6/4). Simposium internasional itu diadakan untuk memperingati 60 tahun pengiriman Tim Medis China pertama ke Afrika.
Tim-tim medis China saat ini bekerja di 115 lokasi di 56 negara, yang hampir separuh di antaranya berada di daerah-daerah terpencil dengan kondisi yang sulit, menurut catatan yang terungkap dalam simposium tersebut.
Direktur Jenderal Pusat Penelitian Pengembangan Kesehatan Nasional China Fu Qiang mengatakan Tim Medis China dan spesialis kesehatan masyarakat membantu negara-negara mitra untuk meningkatkan keahlian diagnostik dan perawatan, meninggalkan warisan yang berharga bagi warga setempat.
Bantuan yang sudah diberikan selama ini, ujarnya, mencakup upaya memerangi Ebola dan demam kuning hingga pencegahan dan pengendalian COVID-19 serta penyakit menular lainnya.
Pengerahan tim medis ke negara-negara Afrika merupakan salah satu proyek kerja sama yang paling lama berlangsung antara China dan Afrika serta paling banyak melibatkan negara-negara.
Misi tersebut melahirkan hasil-hasil yang paling mengesankan, yang juga mewujudkan visi China dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, kata Presiden Eksekutif Institut China-Afrika Li Xinfeng.
Gan Ge, peneliti senior di Institut Penelitian Kesehatan dan Populasi China, mengatakan para anggota Tim Medis China dalam melaksanakan tugasnya sebenarnya tidak sekadar memperluas akses layanan medis untuk negara-negara Afrika.
Selain meningkatkan layanan medis dan kesehatan masyarakat setempat, katanya, tim itu mempromosokan budaya medis dan konsep pembangunan China serta menggenjot persahabatan dan kerja sama China-Afrika.
Simposium tersebut diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Kesehatan Nasional China dan Institut China-Afrika.
Kegiatan itu dihadiri sekitar 50 orang, termasuk duta besar Aljazair untuk China, pejabat penanggung jawab Kantor WHO China, para anggota Tim Medis China, pakar, dan akademisi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023