Makassar (ANTARA) - Sektor properti atau perumahan dan emas mendominasi pilihan investasi yang aman di Kota Makassar.
"Untuk berinvestasi butuh jaminan keamanan dan memiliki nilai tambah seperti sektor properti dan emas yang harganya terus naik dari tahun ke tahun," kata Head Marketing Executive PT Pegadaian Tamrin Muttakin pada Talk Show Pesona Ramadan yang digelar di Mall Ratu Indah, Makassar, Jumat.
Menurut dia, dari pengalaman nasabah Pegadaian momen Ramadan terjadi pembelian emas yang cukup tinggi baik untuk digunakan maupun sebagai investasi.
Dia mengatakan untuk investasi emas di Pegadaian dapat melalui tabungan emas maupun perhiasan emas yang sudah dilelang.
Pilihan lainnya dapat membeli emas di tempat-tempat resmi seperti pusat pertokoan emas di kawasan Somba Opu Makassar ataupun perusahaan emas yang memiliki nama yang terpercaya seperti PT aneka tambang yang juga merupakan perusahaan BUMN.
Sementara itu, tokoh publik yang juga adalah mantan walikota Makassar dua periode H Ilham Arif Sirajuddin mengatakan, pihaknya selaku pengusaha lebih cenderung memilih investasi lahan atau properti Karena harganya tidak pernah anjlok bahkan sebaliknya terus naik setiap tahun.
"Lahan atau properti ini adalah investasi jangka panjang, namun untuk investasi jangka pendek dapat memilih tabungan emas atau bursa efek yang dapat dipercaya," katanya.
Pilihan serupa di sektor properti sebagai pilihan investasi aman, diakui Manager Marketing PT GMTD, Dodie Christian Kukus.
Dia mengatakan selaku pengembang lahan dan properti menjadi investasi khususnya dalam mendukung pengembangan kota Makassar sebagai hub Kawasan Timur Indonesia.
"Properti di sini banyak dibidik oleh orang dari Papua, Maluku atau Ternate dan daerah lainnya, hal ini karena properti di Makassar harganya menjanjikan dan akan terus membaik dari sisi investasi," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, tetap harus di gunakan prinsip kehati-hatian dalam memilih investasi lahan atau properti jangan sampai terlibat dengan sengketa atau hal ilegal.
Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen, 0toritas Jasa Keuangan (OJK) Sulampua, Normasita pada kesempatan tersebut memgimbau masyarakat untuk tidak mudah diiming-iming keuntungan berlipat ganda dengan menanam investasi tertentu.
"Setidaknya harus menelusuri apakah lembaga keuangan itu terdaftar secara resmi di OJK atau tidak. Memiliki badan hukum dan produk yang diakui secara resmi OJK," paparnya memberikan tips.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023