Jakarta (ANTARA) - Panduan pendapatan kuartal pertama raksasa teknologi dari Korea Selatan Samsung menunjukkan hasil suram selama lebih dari satu dekade belakangan.
Seperti dilaporkan Gsmarena, Jumat, penjualan perusahaan raksasa asal Korea Selatan itu berkisar sekitar 48 miliar dolar Amerika Serikat, turun 10 persen secara quarter-on-quarter dan turun hampir 20 persen secara year-on-year.
Laba operasional Samsung pada kuartal pertama 2023 menjadi sekitar 455 juta dolar AS, yang merupakan penurunan enam kali lipat dari kuartal sebelumnya, serta penurunan mengejutkan hingga 95 persen dari laba pada waktu yang sama tahun lalu.
Samsung mengungkapkan akan mengurangi produksi chip memori secara signifikan karena permintaan yang terus melemah. Menurut mereka, divisi itu adalah alasan utama hasil laba terburuk sejak 2009.
Samsung Group adalah konglomerasi keluarga terbesar di Korea Selatan, yang disebut "chaebol". Samsung menyumbang lebih dari 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.
Ini adalah kuartal kedua berturut-turut Samsung mengalami penurunan besar. Pada kuartal empat 2022 keuntungan turun hampir 70 persen.
Saat itu, Samsung menilai penyebab penurunan adalah perang di Ukraina dan inflasi.
Baca juga: Samsung pangkas produksi chip imbas menurunnya permintaan
Baca juga: Samsung mungkin kenalkan ponsel "tri-fold" tahun ini
Baca juga: Perangkat digital buat Ramadhan makin bermakna
Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023