Sebenarnya tidak puas tetapi menyesal juga tidak karena saya fight

Jakarta (ANTARA News) - Petenis tunggal putri Indonesia, Ayu Fani Damayanti, gagal meraih gelar juara setelah langkahnya dijegal oleh petenis China, Lu Jia-Jing, dengan skor 6-1, 4-6, 5-7 pada turnamen tenis internasional Martina Widjaja Championships.

Ayu hampir meraih kemenangan atas petenis asal China itu dalam pertandingan di lapangan tenis GBK Senayan, Jakarta, Minggu. Pada set pertama ia tampil maksimal dengan hanya memberikan satu angka pada Lu.

"Tetapi pada set kedua fisik saya mengendur. Saya kewalahan di fisik," ujar Ayu usai menerima penghargaan dengan hadiah sebesar 980 dolar AS.

Lu yang merupakan unggulan pertama itu memaksa Ayu bermain rubber set. Ayu sempat bangkit kembali pada awal permainan dengan memimpin 3-0.

Fisiknya kembali mengendur pada game kedelapan dan Lu memanfaatkan momen tersebut untuk mengejar hingga skornya menyamai 5-5.

Langkah Ayu pun terhenti saat Lu yang pernah ia kalahkan pada turnamen di Thailand 2011 lalu, memastikan kemenangannya 7-5. Ia pun berhak membawa pulang hadiah sebesar 1.568 dolar AS.

"Sebenarnya tidak puas tetapi menyesal juga tidak karena saya fight, kalahnya tidak mudah. Mungkin dia juga beruntung," ujar Ayu yang menderita kram dan nyeri otot pundak sejak Sabtu (8/12).

Sementara itu, pada tunggal putra petenis unggulan pertama asal Australia, Brydan Klein, harus menyerah pada petenis unggulan Mate Pavic.

Pertandingan dengan reli panjang dan diwarnai berkali-kali protes kepada wasit baik dari Brydan maupun Mate itu dimenangkan Mate dengan skor 6-4, 6-7(2), 7-6(5).

Lewat kemenangannya ini, Mate menerima hadiah sebesar 1.950 dolar AS sedangkan Brydan berhak atas hadiah sebesar 1.350 dolar AS.

Babak final turnamen tenis internasional Martina Widjaja Championship. dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan Ketua PP Pelti, Maman Wirjawan, dan perwakilan dari Sportama, Paul Sidharta.

(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012