Seoul, South Korea (ANTARA) - Dalam sebuah pernyataan bersama, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang pada Jum'at menyatakan bahwa mereka khawatir perihal aktivitas jahat Korea Utara di dunia maya terkait perkembangan program-program nuklirnya.

Dana mata uang kripto yang dicuri peretas dari Korea Utara menjadi sumber pendanaan program-program nuklir negara tersebut, kata para pejabat dan ahli dari Amerika Serikat dan negara-negara sahabatnya.

Di saat maraknya ancaman serangan nuklir dan misil dari Korea Utara, utusan Korea Selatan untuk urusan nuklir mengadakan perbincangan dengan pejabat dari Amerika Serikat dan Jepang, mengutuk uji coba senjata yang dilancarkan negara tetangganya tersebut.

"Kita juga sangat mengkhawatirkan perihal bagaimana Korea Utara mendukung program-program ini dengan cara mencuri dan mencuci uang, serta mengumpulkan info-info melalui kegiatan tidak baik di internet," begitu bunyi pernyataan tersebut.

Dalam pernyataan tersebut, mereka juga meminta negara anggota PBB untuk mengikuti resolusi dari Dewan Keamanan PBB untuk memulangkan pekerja-pekerja Korea Utara yang berada di negara masing-masing ke tempat asalnya.

Ketegangan di sepanjang Semenanjung Korea semakin memuncak. Sejak Maret, tentara Amerika Serikat dan Korea Utara melakukan serangkaian latihan militer tahunan.

Pyongnyang yang tidak suka dengan latihan militer tersebut, akhirnya menggencarkan aktivitas militer dalam beberapa minggu terakhir. Mereka memperlihatkan beberapa senjata nuklir berukuran kecil yang terbaru, dan menembakkan rudal balistik yang bisa diarahkan ke titik manapun di Amerika Serikat.

Berbagai pernyataan keras dilemparkan satu sama lain seiring berjalannya latihan militer tersebut. Pada Kamis waktu setempat, Korea Utara menuduh Washington dan Seoul sengaja membuat ketegangan itu melalui latihan-latihan militer untuk memicu perang nuklir.

Kepala negosiator nuklir Korea Selatan, Kim Gunn, mengatakan bahwa ambisi nuklir Korea Utara 'tidak lebih dari bumerang yang bisa meledak sendiri', yang akan menghancurkan ekonomi negara yang dikucilkan itu.

"Korea Utara menipu warganya, membuat mereka percaya bahwa senjata nuklir itu seperti tongkat ajaib yang bisa menyelesaikan semua masalah mereka," kata Kim Gunn dalam pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat dan Jepang pada Jum'at.

Pada Jum'at, Jepang mengumumkan mereka memperpanjang larangan dagang dengan Korea Utara, kecuali yang berkaitan dengan alasan-alasan kemanusiaan.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang perpanjang larangan perdagangan dengan Korut dua tahun
Baca juga: Korsel, Jepang akan bahas keamanan ekonomi dan nasional
Baca juga: Korsel, AS dan Jepang latihan bersama untuk menangkal nuklir Korut

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023