"Peminat sekolah tinggi pariwisata dari tahun ke tahun meningkat signifikan."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki anggaran untuk menjajaki pengembangan sekolah tinggi pariwisata (STP) baru di Pacitan, Jawa Timur, dan Palembang, Sumatera Selatan, pada 2013 ditetapkan Rp2 miliar, dan bukan Rp2 triliun.
"Anggaran studi kelayakan Rp2 miliar," kata kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, I Gde Pitana, di Jakarta, Minggu, menanggapi kekeliruan informasi yang beredar.
Ia mengemukakan, "Anggaran Badan Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf sebesar Rp333 miliar dengan dana pendidikan sebesar Rp250 miliar."
Menurut Pitana, pengembangan sekolah tinggi pariwisata baru dilakukan untuk mewadahi tingginya animo masyarakat terhadap sekolah tinggi pariwisata dalam beberapa tahun terakhir.
"Peminat sekolah tinggi pariwisata dari tahun ke tahun meningkat signifikan. Ini artinya masyarakat sudah mulai menyadari potensi di bidang pariwisata," katanya.
Selama ini Kemenparekraf mengkoordinir empat sekolah tinggi pariwisata yakni di Medan, Bandung, Bali, dan Makasar.
Keempat sekolah tinggi tersebut, dinilainya, sudah tidak mampu lagi menampung tingginya peminat yang terus meningkat, meskipun pihak pemerintah daerah, yayasan, swasta, atau universitas juga diminta mengembangkan sekolah tinggi pariwisata.
"Kita juga dorong pemda, yayasan, swasta, atau universitas untuk membuka sekolah tinggi pariwisata," katanya.
Pihaknya sendiri ingin menjadikan empat sekolah tinggi pariwisata yang berada di bawah koordinasinya sebagai pemimpin ataupun pembuat kecenderungan (leader or trendsetter) bagi pendidikan pariwisata di Tanah Air.
(T.H016/E001)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012