Jakarta (ANTARA) - Aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) berhenti sejenak untuk menggelar buka puasa dan Shalat Maghrib berjamaah di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Barat, Jumat petang.
"Karena sekarang sudah waktunya berbuka puasa, aksi kita hentikan sejenak ya kawan-kawan. Setelah berbuka diharapkan kita tetap bertahan, karena aksi kita belum selesai," ungkap seorang orator dari atas mobil komando.
Segera setelahnya Adzan Maghrib berkumandang, seorang orator memimpin massa aksi untuk mengingatkan Shalat Magrib.
"Untuk teman-teman muslim yang sudah selesai berbuka, kami ajak untuk merapat ke dekat mobil untuk bersama-sama kita ibadah shalat magrib," kata seorang orator dari atas mobil komando.
Selain itu, aksi massa kali ini dimanfaatkan pedagang kaki lima untuk menjual makanan dan minuman ringan.
"Mulai pertengahan demo sudah banyak yang beli dagangan saya. Tadi ketika sudaj adzan magrib, makin banyak yang beli. Saya sampai kewalahan," kata Jedri, seorang pedagang es cendol di depan gedung DPR/MPR RI.
Kendati demikian situasi lalu lintas di sekitar gedung DPR dan Senayan masih tersendat imbas penutupan jalur yang bertepatan waktu pulang kerja dan berbuka puasa.
Baca juga: Mahasiswa heningkan cipta dan bakar pembatas jalan saat demo di DPR
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023