"Menurut saya begitu, ekonomi Indonesia akan tetap tangguh, saya sangat optimis dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di tahun ini" kata Retno di Bengkulu, Kamis.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan, pertama merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, dalam kondisi pandemi Indonesia dapat bertahan dan menjadi salah satu negara yang memiliki kemampuan mumpuni mengatasi kompleksitas permasalahan baik dari sisi pandemi, ekonomi hingga kesehatan.
Kemudian, intervensi dampak perekonomian global memang signifikan melanda setiap negara, tidak terkecuali Indonesia.
Namun, Indonesia mampu mengatasi dengan baik, ekonomi tetap tumbuh dan kondisi global tersebut ternyata tidak menjadikan perekonomian Indonesia menjadi negatif.
"Pada 2023 ini, sisi kesehatan juga lebih bagus. Yang terpenting juga dalam melihat ekonomi tumbuh atau tidak itu semua unsur elemen di masyarakat itu harus menunjukkan sebuah optimisme," kata Retno.
Sementara itu, berdasarkan data yang telah disampaikan Pemerintah, BPS, OJK dan Bank Indonesia sepanjang triwulan pertama 2023 menunjukkan angka-angka yang positif meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan positif meskipun akan lebih rendah dari tahun sebelumnya, ini pun dampak dari kondisi global, Indonesia juga tidak bisa lepas dari sana. Tapi menurut saya ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh sesuai dengan yang diprediksi," kata dia.
Tantangan dalam negeri yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan ekonomi di 2023 terealisasi sesuai ekspektasi menurut yakni kondisi stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.
"Harapan saya di siklus politik tahun ini tidak ada gangguan sehingga tidak mengganggu perekonomian. Namun optimisme perekonomian tetap ada, demokrasi tetap berjalan, jadi ayo lakukan dengan sangat baik," ujarnya.
Baca juga: Menanti perekonomian yang lebih cerah pada tahun 2023
Baca juga: Pemerintah proyeksikan ekspor RI 2023 melambat, tumbuh 12,8 persen
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023