"Kami berkeyakinan dengan dibangunnya fasilitas pusat kuliner, akan berdampak positif terhadap peningkatan omzet penjualan batik karena selain bisa berbelanja, mereka juga dapat menikmati sajian makanan dengan suasana nyaman," kata Direktur IBC Pekalongan, Arief Guyadi.
Lutfi, pedagang batik di IBC mengatakan daganga ramai setelah mendekati akhir pekan. Pembeli batik tersebut di antaranya berasal dari luar daerah, seperti Bali, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Bandung.
"Biasanya, pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu transaksi perdagangan batik bergrairah. Omzet pada akhir pekan mampu mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta," katanya.
Ia berharap dengan adanya pusat kuliner, pengunjung lebih ramai dan penjualan menigkat.
(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012