Konferensi internasional itu sengaja melibatkan akademisi dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu untuk menunjukkan bahwa sebuah permasalahan tidak hanya dapat dikaji dari satu bidang ilmu saja tetapi multidisipliner,"

Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 150 ilmuwan dari 11 negara membahas mobilitas masyarakat urban dan dampaknya dalam konferensi internasional bertajuk "3rd International Conference Urban Mobility: Its Impacts on Socio-Cultural and Health Issues" di Universitas Airlangga Surabaya, 7-9 Desember.

"Konferensi internasional itu sengaja melibatkan akademisi dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu untuk menunjukkan bahwa sebuah permasalahan tidak hanya dapat dikaji dari satu bidang ilmu saja tetapi multidisipliner," kata dosen Cultural Studies Fakultas Ilmu Budaya Unair Surabaya Arum Budiastuti SS MCS di sela konferensi itu di kampus C Unair di Surabaya, Sabtu.

Para ilmuwan dengan berbagai disiplin ilmu yang hadir antara lain berasal dari Amerika Serikat, Malaysia, Taiwan, India, Singapura, Bangladesh, Australia, Brunei Darussalam, Inggris, Prancis, Srilanka, dan juga termasuk ilmuwan dari dalam negeri.

Menurut dia, mobilitas masyarakat urban menjadi topik pembahasan karena kemudahan fasilitas transportasi dan telekomunikasi pada era globalisasi justru mendorong mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Mobilitas yang tinggi telah menjadi isu permasalahan yang hangat dibicarakan dewasa ini terkait dengan dampak mobilitas kaum urban yang turut melahirkan permasalahan perkotaan baru dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosial budaya, ekonomi, kesehatan, serta aspek lainnya," katanya.

Kota-kota besar selalu menawarkan "angin surga" kepada masyarakat lain yang tinggal di pinggiran kota atau dari daerah lain untuk datang ke kota guna mengadu nasib.

"Mobilitas semacam ini memunculkan banyak konsekuensi pada kota yang menjadi tujuan kaum urban. Munculnya akulturasi budaya, jumlah penduduk yang meningkat di waktu-waktu tertentu, kepadatan jalan akibat pengguna kendaraan bermotor yang melakukan aktivitas, munculnya kantung-kantung kemiskinan dari kaum pendatang, hingga permasalahan sebaran penyakit menular," katanya.

Untuk sebaran penyakit menular di antara masyarakat, katanya, sebaran penyakit AIDS di masyarakat menjadi pembahasan penting dalam konferensi kali ini, mengingat Jawa Timur merupakan provinsi yang warganya paling banyak menderita AIDS atau tertinggi kedua di Indonesia.

"Sebaran penyakit ini tentunya terkait dengan mobilitas kaum urban," katanya

Oleh karena itu, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair bekerja sama menggelar "3rd International Conference Urban Mobility: Its Impacts on Socio-Cultural and Health Issues" di Aula Kantor Manajemen Universitas Airlangga dengan sejumlah pembicara utama dari berbagai negara.

Mereka adalah Prof. Dr. Azizan Baharuddin (University of Malaya, Malaysia), Prof. Catherine Driscoll (The university of Sydney, Australia), Dr. Constance Elizabeth Kampf (Aarhus University, Denmark), dan Deny Arnos Kwary, PhD (Universitas Airlangga).

Selain itu, Dr. Goh Beng Lan (National University of Singapore), Manneke Budiman, PhD (University of Indonesia), Dr. Purnawan Basundoro (Universitas Airlangga), Dr. Rahmat Hargono (Universitas Airlangga), Dr. Adhikary Sharad Prasad (World Health Organization), dan Prof. Wan Zawawi Ibrahim (Universiti Brunei Darussalam).

"Mereka menyampaikan gagasan-gagasannya pada `plenary meeting`, lalu ada diskusi-diskusi paralel yang disesuaikan dengan topik paper yang mereka kirimkan. Dari sekitar 300-an paper telah terpilih 150 paper yang didiskusikan pada konferensi kali ini," katanya.

Sebanyak 150 paper itu bertema antara lain pergeseran gender dan identitas seksual, bahasa dan perubahan sosial, masyarakat perkotaan dan budaya populer, penyakit dalam "urban mobility", "eco awareness" masyarakat perkotaan, teknologi dan masyarakat perkotaan, tradisi dalam masyarakat urban, literatur, bahasa, dan identitas dalam masyarakat "cyber", praktik keagamaan dalam masyarakat urban, serta ruang perkotaan dan ekonomi.

(E011/M029)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012