Jakarta (ANTARA) - PT Schneider Electric Indonesia, anak perusahaan dari Schneider Electric, mendukung kegiatan the Futurest Business Case Competition (FBCC) 2023 yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy Institut Teknologi Sepuluh Nopember (SRE ITS), Surabaya.

FBCC 2023 adalah ajang kompetisi antar perguruan tinggi yang diikuti oleh para mahasiswa dalam memberikan alternatif solusi terbaik penerapan sumber energi baru terbarukan (EBT) untuk menjawab tantangan peralihan sumber energi berbahan bakar minyak (fosil) ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

"Melalui FBCC 2023, Schneider Electric berharap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang EBT dan mengembangkan keahlian di bidang green job yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pada dunia usaha," kata Roberto Rossi, Cluster President Indonesia and Timor Leste dalam siaran pers pada Kamis.

Baca juga: PLN Karawang tingkatkan industri manfaatkan energi baru terbarukan

Sebagai perusahaan manajemen energi dan otomasi yang memiliki komitmen untuk mengembangkan dan menerapkan energi ramah lingkungan secara komprehensif, Schneider Electric menyadari pentingnya dorongan inovasi dan pemikiran kreatif dalam memecahkan tantangan dan dinamika EBT yang dihadapi saat ini, kata Roberto.

"Diharapkan, partisipasi Schneider Electric dalam FBCC 2023 dapat mendorong para mahasiswa untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan memberikan solusi terbaik untuk penerapan EBT pada dunia usaha."

Ajang FBCC pertama ini diikuti 360 tim peserta dari 50 perguruan tinggi se-Indonesia dan mengangkat tema "Penerapan EBT pada Dunia Usaha" sehingga dapat membantu mencari jawaban atas alternatif solusi terbaik yang diusulkan dengan keadaan riil di lapangan atau pada dunia usaha yang mulai menggunakan sumber EBT dalam mencapai tujuan usahanya.

Selain menggandeng Schneider Electric Indonesia, panitia juga menggandeng GESITS Electric (Perusahaan Manufaktur Motor Listrik dari ITS) dalam memberikan beberapa contoh studi kasus secara nyata (real case study) untuk dicarikan solusi terbaik dalam perspektif manajemen energi.

Baca juga: Kementerian ESDM apresiasi Sinar Mas Land manfaatkan EBT

Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Schneider Electric Indonesia mengirimkan lima orang mentor dan satu orang juri.

Setelah mengikuti putaran semifinal, maka terjaring sebanyak 150 tim peserta dan lima tim terbaik pada putaran final.

Tim Astrajingga dari Universitas Indonesia memenangkan kompetisi FBCC 2023, kemudian juara kedua diraih tim Menangin Ae (Universitas Indonesia), dan juara ketiga diraih Tim Carbonfix (Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran), juara keempat diraih Tim Oxygen (Universitas Telkom), dan juara kelima diraih Tim SemogaSemi (Universitas Indonesia).

Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp5 juta, Rp4 juta, Rp3 juta, Rp1,25 juta dan Rp750.000.

Baca juga: Jurus SESNA dukung capaian target bauran EBT 23 persen

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023