Doha (ANTARA News) - Enam negara akan memberi sumbangan buat pendanaan iklim setelah Program Awal Cepat berakhir pada penghujung tahun ini, kata pemimpin delegasi China ke pembicaraan iklim di Ibu Kota Qatar, Doha, Kamis (6/12).
Xie Zhenhua, pejabat senior China mengenai iklim, mengungkapkan berita tersebut mengenai front keuangan pembicaraan itu dalam taklimat bersama yang diadakan oleh pejabat dari kelompok BASIC --China, India, Brazil dan Afrika Selatan.
Saat mengkonfirmasi jumlah total tersebut akan melampaui angka 30 miliar dolar AS untuk Awal Cepat dari 2010 sampai 2012, Xie tak menyebutkan negara mana yang akan memberi sumbangan.
Nozipho Joyce Mxakato-Disek, wakil Afrika Selatan, mengatakan pengumumnan mengenai enam negara itu akan membantu mendorong kepercayaan dan keyakinan di kalangan delegasi ke Doha, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat malam.
Wakil Brazil Andre Odenbreit Carvalho mengatakan ia berharap lebih banyak sumbangan dan ketidak-cukupan takkan menjadi penghalang untuk melangkah maju guna mencapai sasaran keuangan jangka panjang.
Secara bersama, para pejabat BASIC menyampaikan harapan bahwa makin banyak negara kaya akan mengikuti contoh keenam negara tersebut dan menepati janji yang disampaikan dalam pembicaraan iklim terdahulu.
Pada 2010, Dana Iklim Hijau dibentuk di Cancun, Meksiko, dana negara maju berjanji akan memberi dukungan iklim tahunan kepada negara miskin sampai 100 miliar dolar AS paling lambat hingga 2020.
Sebelum perkembangan paling akhir di Doha, program pendanaan jangka panjang tetap tertutup selubung.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012