Tujuannya bantuan sosial ini untuk menekan harga, kan itu upaya kami menstabilkan harga, karena jumlahnya (penerima beras CBP) cukup besar jadi kami akan distribusi ke seluruh daerah untuk mengendalikan harga di pasaran

Badung (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan 6.000 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke 194.418 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Bali.

"Di Bali totalnya 194.418 KPM, masing-masing 10 kg selama tiga kali atau tiga bulan. Untuk awal Kabupaten Badung 11.570 KPM, berarti nanti total hampir 6.000 ton," kata Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi di Kabupaten Badung, Kamis.

Dalam kegiatan pelepasan penyaluran CBP untuk bantuan pangan itu Sony menyampaikan bahwa ini merupakan program baru yang dilaksanakan serentak di Indonesia dengan total 21 juta KPM.

Untuk di Bali, penyaluran beras ini dijadwalkan berlangsung sejak Maret 2023, namun terdapat pembenahan pada nama-nama penerima, sehingga baru dapat terealisasikan pada awal April dan rencananya pada Mei akan dilakukan penyerahan sebanyak dua kali.

Baca juga: Badan Pangan Nasional rilis regulasi penyaluran CBP guna tekan inflasi

"Tujuannya bantuan sosial ini untuk menekan harga, kan itu upaya kami menstabilkan harga, karena jumlahnya (penerima beras CBP) cukup besar jadi kami akan distribusi ke seluruh daerah untuk mengendalikan harga di pasaran," ujar Sony.

Setidaknya, kata dia, dengan 21 juta KPM se-Indonesia maka dalam sebulan sekitar 210 ribu ton beras akan disalurkan dan selama tiga bulan sebanyak 600 ribu ton CBP keluar dan disalurkan oleh Bulog.

Lebih jauh ia mengatakan tak ada masalah terkait ketersediaan beras di Pulau Dewata, setidaknya hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah nanti. Saat ini pihaknya masih memiliki 1.800 ton beras, ditambah bantuan pangan yang akan tiba sebanyak 200 ton dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 300 ton dari Jawa Timur."Jadi memang secara keseluruhan Bali tidak bisa mencukupi kebutuhan Bali, karena di samping penduduknya kan ada juga wisatawan yang datang, terutama dari Indonesia (domestik) karena sama-sama mengonsumsi beras," jelasnya.

Baca juga: Dinas Pertanian: Bali miliki stok beras 56 ribu ton
Baca juga: BULOG: Stok beras di Bali cukup untuk Nyepi dan Ramadhan


Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023