KCJB mampu beroperasi hingga 350 km/jam sehingga membutuhkan penanganan keamanan dan keselamatan yang ekstraJakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkoordinasi dengan Polri, khususnya Polda Jabar beserta seluruh polres dan polsek di wilayahnya untuk mengantisipasi dan meminimalisasi gangguan keamanan terhadap sarana/prasarana Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan saat ini KCIC terus mempersiapkan pembangunan KCJB baik dari sisi konstruksi, operasional hingga kesiapan keamanan dan keselamatannya.
"Teknologi kereta api cepat berbeda dengan kereta api biasa. KCJB mampu beroperasi hingga 350 km/jam sehingga membutuhkan penanganan keamanan dan keselamatan yang ekstra. KCIC akan secara proaktif mengantisipasi berbagai potensi gangguan yang dapat menghambat perjalanan KCJB," ucap Rahadian dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah rampung
Saat ini, KCIC sedang mengobservasi daerah-daerah di sekitar proyek KCJB guna mengetahui berbagai potensi hazard yang ada. Dengan pemetaan yang akurat, pencegahan terhadap gangguan pada masa konstruksi hingga operasional dapat dilakukan sedini mungkin.
KCIC menyatakan pemagaran aset juga akan dilakukan untuk mengamankan aset KCIC sekaligus menjadi batasan agar mekanisme penjagaan dan pengawasan dapat lebih terukur.
Oleh karena itu, KCIC dan Polda Jabar bersama-sama mengawal pembangunan hingga operasional KCJB agar dapat digunakan oleh seluruh masyarakat dengan aman dan nyaman.
Rahadian mengatakan KCIC bersama seluruh pemangku kepentingan juga akan meningkatkan komunikasi serta evaluasi terkait dengan sistem manajemen pengamanan yang ada. Kolaborasi antara KCIC, kepolisian, kontraktor, dan seluruh pihak terkait akan terus dibangun untuk mengawal penyelesaian KCJB.
"Kolaborasi ini merupakan suatu antisipasi terhadap berbagai potensi gangguan. KCIC memohon dukungan penuh dari Kepolisian RI karena KCJB merupakan proyek strategis nasional yang juga sedang diajukan menjadi suatu obyek vital nasional," katanya.
Sementara itu, staf ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Operation KCJB Baja Sirait mengatakan Kemenko Marves sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk mewujudkan keamanan yang diperlukan proyek KCJB.
Koordinasi telah dilakukan dengan Polda Metro Jaya, Polda Jabar serta seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Proyek KCJB ini akan didaftarkan menjadi objek vital nasional di Indonesia. Proses pengamanannya juga tidak bisa menerapkan perlakuan yang sama dengan kereta api lainnya karena konstruksinya yang cukup rumit sehingga dalam pengoperasiannya tidak boleh ada kesalahan," ujar Baja.
Baca juga: Luhut: kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan 18 Agustus
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023