Kupang (ANTARA News) - Ratusan warga negara Timor Timur (Timtim) dilaporkan telah mendekati wilayah perbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkonsentrasi pada jarak sekitar 10 km dan hendak menyeberang ke Indonesia, tetapi dihadang oleh Angkatan Perang Timor Timur (FDTL).
"Kami memang mendapat informasi mengenai adanya WNA Timor Timur yang mau menyeberang ke Atambua melalui pintu perbatasan darat tetapi saat ini pintu perbatasan ditutup," kata Komandan Korem 161/Wirasakti, Kol Inf, AP. J. Noach, di Kupang, Selasa.
Menurut dia, wilayah perbatasan Timor Timur saat ini dijaga oleh pasukan Australia yang tiba di Dili beberapa hari lalu untuk membantu meredam kekacauan di negara pecahan Indonesia itu.
Pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas) yang tergabung dalam Satgas Pamtas
terus melakukan koordinasi dengan pasukan Australia untuk bersama-sama
mengamankan wilayah perbatasan.
Tentang kemungkinan warga Timor Timur menerobos masuk ke wilayah Indonesia, Danrem mengatakan, jika terjadi gelombang eksodus besar-besaran maka tidak ada pilihan lain kecuali menerima mereka.
"Kalau mereka dalam jumlah banyak menerobos masuk, secara kemanusiaan kita tidak bisa hadang, tetapi kita isolasi mereka, kemudian mendata mereka dan selanjutnya berkoordinasi dengan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) untuk memulangkan mereka kembali ke Timor Timur," katanya.
Pemerintah Kabupaten Belu, kata Danrem memang menyediakan tiga lokasi yakni di Motaain, Motamasin dan Turiskain. Tiga lokasi ini tidak jauh dari pintu perbatasan.
"Mereka akan diisoliasi di tiga titik itu dan tidak diperbolehkan untuk masuk ke kota," katanya.
Setelah dilakukan pendataan, pemerintah akan berkoordinasi dengan UNHCR dan ION untuk memfasilitasi kepulangan mereka ke Timor Timur, katanya.
Tentang situasi keamanan di sepanjang perbatasan dengan Timtim, Danrem mengatakan, sejauh ini masih aman-aman saja dan pasukan di wilayah perbatasan tetap melaksanakan tugas sesuai dengan prosesur tetap (Protap) pengamanan wilayah perbatasan.
Dia menambahkan, tidak ada rencana TNI untuk menambah pasukan ke Atambua, karena pasukan yang tersedia saat ini mampu mengamankan wilayah perbatasan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006