"Saya undang Jakarta Monorail dan Adhi (PT Adhi Karya) agar bisa gabung dalam satu konsorsium biar bisa langsung kerja," tutur Jokowi saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Ia beralasan adanya konsorsium itu dapat memudahkan pembangunan monorel. Terkait itu, Jokowi memberikan waktu satu pekan kepada Adhi Karya dan Jakarta Monorail untuk dapat saling bertukar pikiran.
"Kalau iya mau gabung, besok bisa dipaparkan rencana pembangunan monorelnya dan besoknya lagi bisa langsung jalan karena kita juga ingin semuanya jelas," tuturnya.
Menurut Jokowi, Adhi Karya dan Jakarta Monorail juga dapat membahas porsi kepemilikan saham yang dibenamkan dalam proyek tersebut. Proyek monorel sejatinya sudah harus dimulai pembangunannya.
"Proyek ini harus selesai, jangan mangkrak. Karena ada tiang-tiang di jalan Jakarta yang sudah tidak bagus sehingga mengganggu wajah Jakarta," paparnya.
Mantan Walikota Solo ini juga menginginkan agar kedua perusahaan dapat hidup rukun, walau keduanya pernah gagal merealisasikan pembangunan monorel beberapa tahun lalu. Jokowi baru mengetahui bila salah satu direksi Jakarta Monorel pernah menjadi pejabat di perusahaan BUMN konstruksi tersebut.
"Oh ternyata, direktur Jakarta Monorail ini juga mantannya direksi Adhi Karya `toh`. `Mbok` ya rukun. Kalau rukun semuanya bisa lebih baik," imbuhnya.
Jokowi mengakui sudah memiliki gambaran umum proyek-proyek monorel yang terdapat di dunia. Dengan demikian, ia dapat dengan cepat memutuskan pembangunan monorel dilanjutkan atau tidak.
(KR-SSB)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012