Kami ingin mudik Lebaran tahun ini berkesan baik.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengintensifkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjelang dimulainya periode mudik Lebaran 2023.
"Kami ingin mudik Lebaran tahun ini berkesan baik. Dengan adanya lonjakan pergerakan masyarakat yang tinggi, tentunya kami akan mempersiapkannya dengan all out," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (4/4) sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan koordinasi yang dilakukan dengan Kementerian PUPR, kepolisian, Jasa Marga, operator transportasi, dan pihak terkait lainnya sudah berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah anggota Komisi V DPR RI juga menilai koordinasi yang kami lakukan sudah kompak. Semoga penanganan arus mudik dan balik nanti dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Menhub mengungkapkan dengan disetujuinya usulan untuk memajukan hari cuti bersama menjadi 19-25 April 2023, masyarakat diharapkan dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal.
"Ada waktu yang lebih panjang (sebelum hari H Lebaran), sehingga kami harapkan ini akan mengurangi kepadatan kendaraan di satu hari tertentu," ujar Menhub.
Lebih lanjut, kata dia, Kemenhub juga telah memetakan titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik, yaitu jalur Tol Jakarta, Cikampek, Cipali sampai ke Semarang, Penyeberangan Merak-Bakauheni serta kepadatan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu, Kemenhub juga mewaspadai lonjakan pemudik yang menggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, Menhub mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah swasta dan pihak lainnya.
"Dengan kerendahan hati, saya mohon agar masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor, karena sangat berbahaya bagi keselamatan. Gunakan motor hanya untuk perjalanan jarak dekat," ujar Menhub.
Ketua Komisi V DPR RI Lazarus menyampaikan sejumlah catatan kepada Kemenhub, di antaranya terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan para pemangku kepentingan terkait, meningkatkan pengawasan dan memastikan kelaikan operasi sarana angkutan di semua moda serta meningkatkan pengawasan terhadap tarif angkutan di semua moda transportasi.
Sementara untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Kemenhub telah menyiapkan sarana dan prasarana angkutan massal yang memadai, yaitu 57.693 unit bus pada 111 terminal, 209 kapal ASDP, 412 pesawat pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional, 26 kapal penumpang, 111 kapal perintis, 773 kapal swasta pada 260 pelabuhan, dan 605 kereta api per hari pada 145 stasiun.
Kemenhub juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, yakni pada sektor darat, dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang serta ruas jalan baik jalan tol dan non tol, membatasi angkutan barang bahan galian, bahan tambang, dan bahan bangunan, penambahan rest area, dan memastikan ketersediaan pasokan BBM.
Kemudian pada sektor udara, dilakukan penambahan kapasitas angkutan udara, optimalisasi jam operasi bandara dan slot time sesuai demand serta pemberlakuan tarif angkutan udara sesuai ketentuan.
Selanjutnya pada sektor laut, dilakukan peningkatan kapasitas dan optimalisasi armada pada seluruh daerah terutama ruas dengan jumlah penumpang tinggi (wilayah Indonesia tengah: Makassar, Balikpapan, dan Bau-bau) dan pembaruan informasi jadwal ketersediaan kapal.
Pada sektor kereta api, dilakukan monitoring sarana, prasarana, dan keselamatan, inspeksi bersama, ramp check, penambahan perjalanan, dan antisipasi gangguan.
Baca juga: Mudik jarak jauh disarankan tidak gunakan kendaraan listrik
Baca juga: Sumbar cari solusi untuk kenyamanan wisatawan pada libur lebaran 2023
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023