Stok gula konsumsi pada akhir Desember 2022 mencapai 1,9 juta ton. Ditambah kuota impor 2023 sebanyak 1,45 juta ton sehingga total 3,35 juta ton, ....
Kudus (ANTARA) - Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memastikan bahwa stok gula nasional tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi selama beberapa bulan mendatang, kata Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen.
"Stok gula konsumsi pada akhir Desember 2022 mencapai 1,9 juta ton. Ditambah kuota impor 2023 sebanyak 1,45 juta ton sehingga total 3,35 juta ton, sedangkan kebutuhan gula konsumsi hanya 230.000 ton," ujarnya melalui rilis yang diterima di Kudus, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: ID Food distribusikan bertahap 2.000 ton gula impor
Sekretaris Jenderal DPN APTRI M. Nur Khabsyin mengaku menyayangkan kedatangan gula impor yang bertepatan dengan musim giling karena bisa menyebabkan harga petani jatuh menyusul stok di pasaran melebihi kebutuhan.
"Sejak awal kami menolak impor gula pada saat memasuki musim giling atau panen tebu. Saat ini sudah memasuki musim giling karena beberapa pabrik gula (PG) sudah mulai giling, seperti PG Trangkil Pati, PG Kebon Agung Malang dan pabrik gula lain di wilayah Sumatera," ujarnya.
Terkait kedatangan gula impor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, APTRI juga bertindak dengan menolak kedatangannya. Demikian halnya rencana kedatangan kapal pengangkut gula impor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga ditolak.
"Terlebih Jatim merupakan penyuplai 50 persen kebutuhan gula nasional sehingga di Jatim juga surplus. Kami juga bersurat kepada Gubernur Jatim," ujarnya.
Baca juga: ID FOOD impor 107.900 ton gula kristal putih guna penuhi stok pangan
Aptri juga menolak kapal pengangkut gula impor tersebut bersandar ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang karena di Jateng juga terdapat pabrik gula.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023