"(Kami) Membahas masalah kerja sama (tentang pemilu) dan silaturahim dengan PP Muhammadiyah,"Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengunjungi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, guna membahas kerja sama terkait dengan pemilu.
"(Kami) Membahas masalah kerja sama (tentang pemilu) dan silaturahim dengan PP Muhammadiyah," ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan usai menghadiri pertemuan itu di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Bagja menyampaikan pembahasan terkait dengan kerja sama antara pihaknya dan PP Muhammadiyah di bidang pemilu itu di antaranya adalah mengenai sosialisasi dari Bawaslu kepada pengurus dan keluarga besar Muhammadiyah terkait pencegahan praktik politik uang.
Berikutnya, dalam kunjungan itu, Bawaslu juga menekankan mengenai larangan berpolitik praktis dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
"Kami tidak memperkenankan penggunaan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan sebagai ajang sosialisasi politik praktis," ujar dia.
Berdasarkan pantauan ANTARA di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Bagja hadir didampingi oleh anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty dan Totok Hariyono. Di sekitar lokasi, tampak pula Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.
Sebelumnya pada Selasa (28/2), Bawaslu pun telah mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung PBNU, Jakarta. Dalam kunjungan yang disambut langsung oleh Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf itu, Bawaslu dan PBNU menyepakati akan bekerja sama mencegah terjadinya politisasi identitas dalam Pemilu 2024.
Pada saat itu, Bagja menyampaikan Pemilu 2024 mendatang harus bersih dari politik identitas yang digunakan untuk kepentingan politik praktis, juga politik uang. Dia juga berharap peserta pemilu tidak menjadikan tempat ibadah untuk berkampanye.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023