Mukomuko (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memasang dua "camera trap" atau kamera yang dikendalikan dari jarak jauh dengan sensor infra merah untuk menangkap harimau yang berkeliaran dan telah memangsa sapi warga Desa Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko.
"Kami telah mengaktifkan satu unit box trap dan dua unit camera trap di lokasi sapi dimangsa harimau," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
BKSDA Bengkulu bersama KPHP Mukomuko, Polsek Ipuh, TNKS, satgas beserta Kepala Desa Gajah Makmur sebelumnya melakukan kegiatan penanggulangan konflik harimau dengan manusia di Desa Gajah Makmur.
Tim gabungan BKSDA Bengkulu selain memasang camera trap serta perangkap harimau yang memangsa sapi warga Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman.
Ia mengatakan, umpan yang digunakan adalah bangkai sapi yang dimangsa harimau sejak beberapa hari yang lalu yang telah dibawa ke jurang.
Untuk sementara, katanya, berdasarkan hasil penyisiran tim, keberadaan harimau tersebut masih berada di sekitar wilayah tempat kejadian peristiwa sapi dimangsa harimau di Desa Gajah Makmur.
Selanjutnya, katanya, diimbau kepada warga agar ternaknya dimasukan kedalam kandang pada malam hari, dan tidak banyak aktivitas didaerah pemasangan Box trap.
Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman Gutomo mengatakan sapi milik warganya mati akibat dimangsa harimau pada Sabtu (1/4) malam.
"Harimau memangsa sapi di perkebunan kelapa sawit di desa setempat, peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan warga menelusuri jejak harimau dan menemukan ada sisa buntut sapi yang dimangsa harimau di lokasi perkebunan kelapa sawit warga desa setempat.
Sementara itu, ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari warga wilayah ini ada sebanyak dua ekor harimau induk dan anak yang memangsa sapi warga.
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023