Semoga Travoy Hub ini menjadi model, terutama park and ride agar dapat digunakan oleh masyarakat suburban sebelum masuk ke wilayah tengah Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja sama PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk pengembangan jalur dan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development/TOD).
“Semoga Travoy Hub ini menjadi model, terutama park and ride agar dapat digunakan oleh masyarakat suburban sebelum masuk ke wilayah tengah Jakarta," ujar Kartika Wirjoatmodjo atau disapa Tiko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Tiko menambahkan, sejak awal Kementerian BUMN telah mendorong integrasi antarmoda transportasi publik yang mengubah wajah Jakarta dengan mendorong masyarakat menjadi pengguna transportasi publik.
"Titik ini merupakan salah satu titik ramai yang perlu integrasi antarmoda," katanya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyepakati kerja sama pengembangan jalur dan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development/TOD) yang dituangkan dalam dokumen Nota Kesepahaman. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur.
Penandatanganan disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan upaya kolaboratif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang aman dan nyaman serta terintegrasi di Jakarta, khususnya potensi kelanjutan dari fase 4 koridor Fatmawati—Kampung Rambutan ke area Taman Mini.
“Rencana pengembangan fase 4 Fatmawati—Kampung Rambutan itu kita mulai pada 2024. Nah, kerja sama dengan Jasa Marga ini, meliputi penyiapan data dan dokumen kedua belah pihak, kajian studi kelayakan (feasibility study), kajian manajemen dan mitigasi risiko, hingga kajian dan rencana bisnis, khususnya untuk pengembangan kawasan TOD di area sini (Travoy Hub/Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini Indonesia Indah),” kata Tuhiyat.
Sedangkan Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, Travoy Hub merupakan Transportation Hub dan Public Hub yang terintegrasi dalam satu kawasan untuk menciptakan interkoneksi antarmoda transportasi yang lebih efektif dan efisien.
Kerja sama ini juga sejalan dengan misi mengurangi kemacetan dan emisi karbon, melalui penataan jaringan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan MRT Jakarta, terutama dalam mengintegrasikan infrastruktur dan menjajaki potensi pengembangan bisnis TOD di sepanjang jalur MRT atau di sekitar jalan tol,” kata Subakti.
Saat ini Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business tengah membangun Travoy Hub yang terletak di koridor Jalan Tol Jagorawi serta menggabungkannya dengan area komersial, perkantoran, ruang terbuka hijau, dan ruang publik yang tentunya dapat memberikan kontribusi positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Travoy hub dikembangkan dalam dua tahap. Tahap satu yang hingga awal April 2023 progresnya mencapai 97 persen meliputi area inti yang akan mendukung aktivitas masyarakat di sepanjang moda transportasi LRT Taman Mini yang berupa plaza transit, sedangkan untuk tahap dua, meliputi pengembangan area pendukung berupa area komersial dengan konsep ruang terbuka (open space) serta prasarana umum, termasuk rumah sakit dan ruang terbuka hijau.
Baca juga: Konsultan sebut MRT dan LRT dapat menarik calon pembeli proyek TOD
Baca juga: Komisi VI DPR RI apresiasi pembangunan rumah susun berbasis TOD
Baca juga: ADCP percepat pengembangan hunian TOD dukung operasional LRT 2023
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023