Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS karena peningkatan kekhawatiran terhadap resesi global seiring dengan pelemahan data-data ekonomi AS.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu merosot seiring dengan melemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada Rabu ditutup melemah 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.932 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.899 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS karena peningkatan kekhawatiran terhadap resesi global seiring dengan pelemahan data-data ekonomi AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta.
Baca juga: Rupiah terkoreksi di tengah sentimen "risk off" pasar
Rully menuturkan investor cenderung untuk memegang investasi yang tidak berisiko seperti yen dan emas.
Serentetan data ekonomi AS yang lemah tersebut meliputi aktivitas manufaktur AS, lowongan pekerjaan Jolt dan pesanan pabrik.
Laporan ekonomi Senin (3/4/2023) menunjukkan aktivitas manufaktur AS pada Maret merosot ke level terendah dalam hampir tiga tahun karena pesanan baru terus berkontraksi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI manufakturnya turun menjadi 46,3 bulan lalu, terendah sejak Mei 2020, dari 47,7 pada Februari.
Pesanan pabrik AS juga turun untuk bulan kedua berturut-turut, jatuh 0,7 persen pada Februari setelah merosot 2,1 persen pada Januari.
Lowongan pekerjaan, ukuran permintaan tenaga kerja, turun 632.000 menjadi 9,9 juta pada Februari, terendah sejak Mei 2021, menurut Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja bulanan, atau laporan JOLTS. Data pekerjaan yang lebih lembut dari yang diantisipasi menyebabkan pasar mengubah prospek kenaikan suku bunga.
Baca juga: Dolar jatuh dekati terendah dua bulan, Kiwi naik karena kejutan RBNZ
Pasar sekarang memperkirakan peluang 59 persen Fed akan mempertahankan suku bunga tak berubah pada pertemuan kebijakan Mei, alat CME FedWatch menunjukkan. Pasar memperkirakan peluang 43 persen Fed tidak menaikkan suku bunga sehari sebelumnya.
Dari faktor internal, data inflasi Indonesia yang lebih rendah dibanding bulan sebelumnya dan sementara itu indeks dolar AS masih pada tren penurunan akan menopang rupiah tidak melemah lebih dalam lagi.
Jika dilihat dari tren, inflasi tahunan pada Maret 2023 sebesar 4,97 persen, menurun dari level 5,28 persen (yoy) pada Januari 2023 dan 5,47 persen (yoy) pada Februari 2023.
Rupiah pada pagi hari dibuka turun ke posisi Rp14.935 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.899 per dolar AS hingga Rp14.952 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.933 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.913 per dolar AS.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023