Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Yogyakarta, Selasa, meninjau keadaan Candi Prambanan dan mendengarkan pemaparan tentang kerusakan yang terjadi pada situs bersejarah itu pasca gempa bumi, sabty 27 Mei 2006.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi antara lain oleh Menkes Siti Fadilah Supari, Menhub Hatta Rajasa, Menkeu Sri Mulyani dan Sekkab Sudi Silalahi.
Di situs bersejarah itu, kepada Presiden memperoleh penjelasan bahwa sejumlah candi yang mengalami kerusakan parah akibat gempa antara lain Candi Brahma, Candi Wisnu dan Candi Garuda.
Untuk Candi Brahma, kerusakan tampak pada pintu dan gapuranya yang retak dan bisa membahayakan pengunjung.
Hal serupa juga tampak pada Candi Wisnu, dimana di atas gapuranya terdapat batu yang sewaktu-waktu bisa terjatuh dan melukai pengunjung. Di kompleks candi itu batu-batu besar berserakan akibat gempa.
Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono meminta pengelola agar melakukan evaluasi kerusakan apa saja yang perlu dilakukan rekonstruksinya secara penuh dan mana saja yang cukup hanya sebagian saja.
Selain itu, Presiden juga menekankan kepada pengelola wisata candi agar mengedepankan keamanan pengunjung yang berwisata, yakni untuk sementara wisatawan yang berkunjung harus dibatasi melihat dari daerah yang aman.
Untuk melakukan proses rekonstruksi situs Candi Prambanan itu, Presiden juga menyarankan agar pengelola menjalin kerja sama dengan UNESCO, badan PBB yang khusus menangani bidang pendidikan dan sosial budaya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Agus Waluyo, mengemukakan kompleks wisata Candi Prambanan masih akan ditutup hingga satu minggu mendatang.
Mengenai prosentase kerusakan di kompleks itu, ia belum dapat menyebutkannya secara pasti dan belum ada data terinci, karena saat ini masih banyak petugas candi yang belum masuk kerja setelah mereka juga mengalami musibah.
Seusai meninjau keadaan candi, Presiden melanjutkan kunjungan ke lokasi pengungsian di halaman Masjid Al Muttaqun di Jalan Yogya-Solo km 17, Prambanan, Klaten, yang letaknya tidak jauh dari kompleks candi.
Di sana ia menyapa para pengungsi, meneguhkan hati mereka dan menjanjikan bahwa pemerintah pasti membantu mereka.
Ketika menyalami para pengungsi itu, salah seorang korban gempa, Sri Mulyaningsih (30), sempat histeris dan jatuh pingsan sesaat setelah bersalaman dengan Yudhoyono.
Dia mengaku bahwa rumah yang ditempatinya luluh lantak, sehingga ia dan keluarganya terpaksa mengungsi seperti warga lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2006