Dili (ANTARA News) - Senior Liaison Officer KBRI Dili, Kombes Pol Minton Mariati Simanjuntak, mengatakan tercatat lebih dari 100 warga negara Indonesia (WNI) yang tidak mau meninggalkan Dili, ibukota Timor Leste, meski situasi keamanan di sana terus memburuk akibat pertikaian antar kelompok pro pemerintah dan militer yang dipecat pada 16 Maret lalu. "Mereka umumnya pengusaha-pengusaha sukses di negeri ini yang tampaknya lebih memilih mengamankan aset-asetnya ketimbang nyawa. Kami hanya menyarankan untuk berlindung di KBRI dan gereja jika situasi keamanan di Kota Dili sudah tidak memungkinkan lagi," kata Simanjuntak kepada wartawan Indonesia di Bandara Comoro Dili, Selasa. Ia mengemukakan situasi keamanan di distrik-distrik lainnya masih sangat kondusif dan masyarakat pun melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk WNI. "Hanya situasi di Kota Dili dan sekitarnya yang tampak mencekam. Tembakan sporadis masih terdengar di mana-mana, penjarahan terhadap isi rumah penduduk yang ditinggalkan penghuninya tampak kian merajalela akibat kelaparan," ujarnya. Menurut dia, massa tampak masih beringas karena belum ada kesepakatan yang dicapai oleh Presiden Xanana Gusmao dengan Perdana Menteri Mari Alkatiri yang terus didemo oleh rakyatnya untuk mundur dari kursi perdana menteri. Salah seorang anggota polisi imigrasi Timor Leste dari Departemento Policia de Migracao, Soares Cardojo, kepada wartawan Indonesia mengatakan masalah keamanan dalam negeri Timor Leste di bawah kendali langsung oleh Presiden Xanana Gusmao, sedang masalah pemerintahan untuk sementara masih dipegang oleh PM Mari Alkatiri. "Jika Mari Alkatiri turun dari kursi perdana menteri sesuai kehendak rakyat banyak, saya yakin situasi keamanan di dalam negeri Timor Leste, khususnya di Kota Dili dan sekitarnya, dalam satu dua hari mendatang sudah normal kembali," ujarnya. Ia juga menambahkan perasaan takut dan cemas tidak hanya melanda warga negara asing yang mencari nafkah di Dili seperti WNI, tetapi juga warga Timor Leste. "Ada sekitar 20.000 orang meminta perlindungan di Gereja Don Bosco Dili dan lainnya di Gereja Motael serta ke hutan-hutan di sekitar Dili," kata Cardojo sambil menyampaikan pesan dari militer Australia kepada wartawan Indonesia untuk tidak memotret instalasi militer Australia yang ada di Bandara Comoro, Dili. Minton menambahkan ada juga warga Timor Leste mengungsi ke Bandara Comoro karena di kawasan ini dijaga ketat oleh pasukan keamanan dari Australia. "Mereka tampak lebih nyaman mengungsi ke kawasan di sekitar Bandara Comoro karena banyak tentara asing dari Australia yang berjaga-jaga di sekitar bandara," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006