Pelelawan, Riau (ANTARA News) - Pasca operasi pemberantasan illegal logging di Indonesia memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Banyak warga masyarakat yang kehilangan mata pencarian, karena gencarnya operasi yang dilakukan oleh aparat terkait. "Pemerintah akan membuat program hutan tanaman rakyat sebagai alternatif bagi masyarakat yang kehilangan mata pencarian, menyusul sikap tegas pemerintah terhadap pelaku-pelaku illegal logging," kata Menteri Kehutanan, MS Kaban, di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelelawan, Riau (sekitar 200 kilometer dari Pekanbaru), Selasa. Menhut bersama Dirjen PHKA M Arman Mallolongan, Gubernur Riau Rusli Zainal, Bupati Pelelawan Tengku Azmun Jafar melakukan peninjauan dan bermalam (camping) di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Rencananya, kawasan TNTN ini akan diperluas dari 38.576 hektare saat ini menjadi 100.000 hektare, perluasan ini dilakukan mengingat kawasan ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat dilindungi. "Kita mengajak masyarakat yang selama ini melakukan aktivitas illegal logging turut bersama mengikuti program ini," ujarnya. Menurut dia, program ini sangat prospek sekali, karenanya pihaknya hanya memberikan solusi ini kepada masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari illegal logging. "Perang terhadap illegal logging akan terus dilakukan, penyelamatan hutan di Indonesia harus dinomorsatukan, operasi itu tidak akan dihentikan," ujarnya. Ia mengatakan, program ini lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan melakukan aksi illegal logging. "Kegiatan ini lebih menjamin massa depan mereka, kita akan tetap menyatakan perang terhadap illegal logging," demikian Menhut MS Kaban. (*)
Copyright © ANTARA 2006