Tanggamus (ANTARA) - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tanggamus, Lampung Dhani Riza mengatakan masyarakat daerah itu mengandalkan kopi robusta sebagai komoditas unggulan .

"Kopi robusta menjadi komoditas unggulan Kabupaten Tanggamus dengan menjadi penyuplai terbesar kedua di Provinsi Lampung setelah Lampung Barat," kata Dhani Riza di Tanggamus, Selasa.

Dia mengatakan jumlah produksi kopi di Tanggamus pada tahun 2022 mencapai 31.986 ton, dihasilkan dari luas areal pertanaman mencapai 41.622 hektare(ha).

"Rinciannya tanaman belum menghasilkan seluas 830 ha, tanaman menghasilkan ada 37.630 ha, dan tanaman rusak seluas 3.131 ha," sebutnya.

Dia menjelaskan, saat ini di Tanggamus hampir seluruh kecamatan sudah menjadi sentra penghasil kopi, dan kecamatan tersebut sudah dijadikan sebagai wilayah pembuatan peta kebun kopi.

"Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cukuh Balak, Talang Padang, Wonosobo, Pugung, Pulau Panggung, Sumberejo, Ulu Belu, Pematang Sawa, Kelumbaya, Semaka, Kota Agung, Kota agung timur, kota agung barat, Gisting, Gunung Alif, Limau, Air Naningan, Bandar Negri Semuong, kelumbayan Barat dan Kecamatan Bulok," katanya pula.

Soal harga kopi di Tanggamus saat ini, katanya berkisar i Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram tergantung grade nya.

Dia mengatakan, harga kopi saat ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan grade kopi yang kualitas bagus dan kualitas biasa.

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023