Porsi investasi terbesar masih untuk hulu yakni peningkatan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur."Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meresmikan sejumlah proyek Pertamina yang dipusatkan di Floating Strorage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat-Nusantara.
Kepala Negara didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono akan menggunakan KRI Makkasar dengan nomor lambung 590 dari Kolinlamil Tanjung Priok menuju lokasi peresmian sejumlah proyek tersebut.
Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan energi berkelas dunia pada 2025 mendatang. Sejumlah proyek yang diresmikan tersebut merupakan salah satu batu loncatan menuju target 2025 tersebut.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyiapkan belanja investasi (capital expenditure/capex) senilai Rp64 triliun atau 6,7 miliar dolar AS pada 2013.
Direktur Keuangan Pertamina, Andri T Hidayat di Jakarta, Selasa (4/12) mengatakan, nilai investasi tersebut meningkat sekitar 10 persen dibandingkan 2012 sebesar 5,8 miliar dolar AS.
"Porsi investasi terbesar masih untuk hulu yakni peningkatan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur," katanya.
Belanja investasi lainnya adalah dialokasikan untuk akuisisi ladang migas yang potensial baik dalam maupun luar negeri.
Menurut Andri, alokasi belanja akuisisi pada 2013 tidak berbeda dengan 2012 yang mencapai Rp12 triliun.
Ia menambahkan, sumber belanja investasi berasal dari internal dan eksternal.
Direktur Hulu Pertamina, M Husen mengatakan, pada 2013, pihaknya akan lebih agresif meningkatkan produksi melalui optimalisasi pengurasan dan produksi tahap lanjut.
"Pekan ini, akan diumumkan proyek-proyeknya," katanya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan peningkatan produksi sebesar lima persen dibandingkan 2012.
Pada 2012, lanjutnya, produksi minyak diperkirakan mencapai 200.000 barel per hari atau sedikit lebih rendah dibandingkan target 205.000 barel per hari.
"Tahun ini, produksi hanya naik satu persen dibandingkan 2011," katanya.
Sementara, produksi gas pada 2012 diperkirakan mencapai 1,6 miliar kaki kubik per hari atau 102 persen dari target.
"Tahun depan, produksi gas akan naik lagi," ujarnya.
Produksi Pertamina sebagian besar berasal dari anak usahanya, PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. (P008/S006)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012