Helsinki/Brussels (ANTARA) - Finlandia akan resmi menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa, sementara tetangganya, Swedia, masih menunggu status keanggotaan tersebut.

Aliansi militer tersebut akan menyambut Finlandia sebagai anggota ke-31 dalam upacara pengibaran bendera di Markas Besar NATO di pinggiran Brussels, Belgia, yang dihadiri oleh Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan para menteri pemerintah.

"Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan wilayah Nordik, dan untuk NATO secara keseluruhan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Senin (3/4).

Peristiwa itu menandai berakhirnya era nonblok militer Finlandia, yang dimulai setelah negara tersebut berhasil menghalau upaya invasi oleh Uni Soviet selama Perang Dunia II dan berusaha mempertahankan persahabatan dengan negara tetangganya, Rusia.

Namun, invasi Rusia di Ukraina sejak Februari 2022 mendorong Finlandia mencari perlindungan dari NATO, di mana serangan terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semuanya.

Swedia juga mengalami perubahan gagasan pertahanan yang serupa. Bersama Finlandia, negara itu mendaftarkan diri untuk bergabung dengan NATO pada tahun lalu.

Namun, proses pendaftaran Swedia masih tertahan oleh dua anggota NATO, yaitu Turki dan Hongaria.

Setelah kedua negara itu menyetujui permohonan Finlandia minggu lalu, langkah formal terakhir yang dilakukan Helsinki lewat Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto adalah menyerahkan dokumen aksesi negaranya kepada pejabat pemerintah AS di Brussels.

Bendera Finlandia kemudian akan dikibarkan di halaman markas NATO bersama 30 bendera negara anggota lainnya sebelum pertemuan para menteri luar negeri NATO.

Bergabungnya Finlandia akan menambah panjang perbatasan antara NATO dan Rusia.

Merespons keanggotaan Finlandia di NATO, Rusia mengatakan akan memperkuat kapasitas militernya di wilayah barat dan barat laut.

Bahkan, sebelum Finlandia secara resmi bergabung dengan aliansi tersebut, angkatan bersenjatanya telah semakin dekat dengan NATO dan para anggotanya.

Penerbangan pengintaian NATO oleh AS dan angkatan-angkatan udara sekutu lainnya telah mulai mengawasi wilayah udara Finlandia, kata pasukan pertahanan Finlandia.

Pada 24 Maret, komandan-komandan AU dari Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Denmark mengatakan mereka telah menandatangani surat pernyataan untuk menciptakan pertahanan udara Nordik terpadu guna menghadapi peningkatan ancaman dari Rusia.

Swedia masih menunggu

Finlandia dan Swedia mengatakan mereka ingin "bergandengan tangan" dengan NATO untuk memaksimalkan keamanan bersama, tetapi rencana itu gagal karena Turki menolak untuk menindaklanjuti pendaftaran Swedia.

Turki beralasan Swedia menampung kelompok teroris dan menuntut ekstradisi anggota kelompok tersebut sebagai syarat untuk meratifikasi keanggotaan Swedia.

Hongaria juga masih belum mengakui Swedia, karena kritik yang disampaikan Stockholm terhadap catatan demokrasi Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Sumber: Reuters

Baca juga: Parlemen Turki setujui proses keanggotaan Finlandia di NATO
Baca juga: Swedia harap Turki dapat ratifikasi keanggotaan NATO usai pemilu

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023