Pendaftar adalah salah satu penduduk dari salah negara yakni Brunei, Burma, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, atau Vietnam, dan bukan warganegara AS atau penduduk tetap AS
Jayapura (ANTARA) - Young Southheast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship membuka pendaftaran untuk program beasiswa pertukaran pemuda dari seluruh Indonesia, termasuk Papua, ke Amerika Serikat (AS) periode musim gugur 2023.
Koordinator Program YSEALI untuk Indonesia Putra Aditya saat berdiskusi dengan alumni YSEALI dari Papua via Zoom Meeting, Senin, mengatakan untuk calon pendaftar harus berusia 18-25 tahun dan berstatus mahasiswa atau baru lulus dari universitas kurang dari lima tahun. Saat ini pendaftaran dibuka hingga 17 April 2023 secara online.
"Pendaftar adalah salah satu penduduk dari salah negara yakni Brunei, Burma, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, atau Vietnam, dan bukan warganegara AS atau penduduk tetap AS," katanya.
Menurut Putra, YSEALI Academic Fellowship adalah program akademik intensif jangka pendek yang memberikan pemahaman lebih tentang AS.
"Serta tema-tema tertentu yakni keterlibatan masyarakat, isu lingkungan, dan kewirausahaan sosial, serta pembangunan ekonomi, kepada para pemimpin muda sekaligus meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka," ujarnya.
Baca juga: AS alokasikan Rp73,7 M perkuat kapasitas anak muda di Asia Tenggara
Pihaknya ingin agar lebih banyak pemuda di Papua bisa mengikuti program YSEALI ke depan karena setiap keberangkatan pasti ada perwakilan dari Bumi Cenderawasih tersebut. "Sampai saat ini sekitar 15 anak muda Papua yang telah mengikuti program YSEALI," katanya.
Dia menambahkan pendaftaran program YSEALI dibuka setiap dua tahun sekali seperti pada Maret dan April 2023 untuk keberangkatan Oktober 2023.
"Dan nanti pada Agustus sampai Oktober 2023 kami buka pendaftaran lagi untuk keberangkatan Maret dan April 2024," katanya. Setiap tahapan seleksi pihaknya akan memilih 24 orang dari Indonesia untuk diberangkatkan ke enam kampus AS.
Sementara itu salah satu alumni YSEALI Academic Fellowship untuk Program Topic Civic Engagement yang ditempatkan di Universitas Nebraska di Omaha dari Papua, Febriani Ronsumbre, mengatakan setelah mengikuti program tersebut pada 2018 ia semangat belajar literasi keuangan digital.
"Pelatihan itu kami lalukan sejak 2022 dengan menggunakan aplikasi Krealogi dan pada Maret 2023 kami juga sudah melatih 150 pengusaha perempuan Papua," katanya.
Ia mengajak anak muda Papua ikut program YSEALI karena dampaknya akan sangat besar dalam melakukan rencana aksi sosial bagi masyarakat.
Baca juga: Kemlu beri kesempatan 10 pemuda berprestasi kunjungi Amerika
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023