Jakarta, (ANTARA News) - Sejumlah warga Bidaracina yang bermukim di sepanjang pinggiran Kali Ciliwung mengeluhkan pembuangan sampah yang diduga dilakukan oleh warga kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. "Setiap Pukul 10.00 WIB dan 15.00 WIB sekitar sepuluh gerobak tiap harinya sampah rumah tangga atau industri, dibuang oleh seorang yang sudah diupah untuk membuang sampah ke Kali Ciliwung," Kata Tatang (40) salah seorang warga Kelurahan Bidaracina, Senin (29/5). Ia mengatakan, sebelumnya sejumlah masyarakat bersama Rukun Tetangga (RT) sudah memperingatkan petugas pengumpul sampah tersebut agar tidak membuang sampah ke kali, tetapi peringatan warga tidak dihiraukan oleh petugas itu. Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Ketua RT 03 Bidaracina, Tamsir (55). Ia mengatakan, aturan sudah dibikin dan sudah disosialisasikan kepada seluruh warganya termasuk warga Kelurahan Kebon Baru, agar tidak membuang sampah di kali itu. "Tapi, aturan agar tidak membuang sampah di Kali Ciliwung tidak dihiraukan oleh warga dari kelurahan tetangga. Malah kami warga Bidaracina juga sudah pernah menyampaikan protes ke Kelurahannya, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari pihak Kelurahan Kebon Baru," katanya. Ia berharap hendaknya Kali Ciliwung dalam waktu dekat ini dikeruk untuk diperdalam, karena saat ini kedalaman kali itu hanya sekitar dua meter saja akibat pembuangan sampah yang begitu banyak disepanjang kali. "Sekarang kalau hujan selama dua sampai tiga jam saja, daerah pinggiran Kali Ciliwung inilah yang paling dulu terendam banjir," keluhnya. Ke depan, pintanya, pihak pemerintah harus memperdalam Kali Ciliwung dan membuka Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Kali Ciliwung itu, karena seharusnya luas kali lebih besar dari DAS. Toro (35), seorang warga yang membuang sampah di Kali Ciliwung, mengatakan, ia hanya disuruh oleh warga setempat untuk membuang sampah tersebut. Setelah sampah terkumpul, pada sorenya ia membakar sampah yang bisa dibakar. Tapi Toro, yang juga tinggal di tempat pembuangan sampah di tepi Kali Ciliwung itu tidak memungkiri bahwa banyak juga sampah sisa pembakaran yang dibuang di kali itu. "Mana mungkin mas, sampah begitu banyak setiap harinya, dibersihkan dengan cara dibakar," katanya. Sementara itu di tempat terpisah Wakil Lurah Kebon Baru Jaksel, Syamsu Imam, mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan pada warganya agar tidak membuang sampah di Kali Ciliwung. Malah Tempat Pembuangan sampah (TPS) yang terletak di pinggir Kali tersebut sudah lama tidak digunakan lagi. "Tapi hingga saat ini masih banyak warga yang membuang sampah di pinggir kali, karena warga sekitar mau enaknya saja, karena tidak mau repot membuang sampah ditempat yang sudah ditentukan," katanya. Ia membantah, pihak Kelurahan Kebon Baru tidak respek terhadap keluhan masyarakat di kawasan pinggir kali Ciliwung, karena selama ini pihak kami sudah sering memperingatkan warga agar tidak membuang sampah di sekitar itu lagi. Malahan di sepanjang kawasan bekas TPS tersebut sudah kami pagar dengan seng, tapi oleh warga sekitar pagar tersebut malah dibuka sebagian, untuk memudahkan membuang sampah di sekitar itu, kata Syamsu. (*)
Copyright © ANTARA 2006