Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, neraca perdagangan Sumut surplus 542,23 juta dolar AS pada Februari 2023.

"Nilai itu lebih besar dibandingkan Januari 2023 yaitu 327,826 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Nurul Hasanudin dalam pemaparan daring yang diikuti di Medan, Senin.

Surplus terbesar Sumatera Utara ditorehkan untuk perdagangan ke negara China (surplus 100 juta dolar AS), Amerika Serikat (72 juta dolar AS) dan India (41 juta dolar AS).

Adapun defisit terjadi di perdagangan dengan Singapura (defisit 51 juta dolar AS), Malaysia (27 juta dolar AS) dan Thailand (12 juta dolar AS).

Nurul melanjutkan, surplus tersebut didapatkan setelah Sumatera Utara secara keseluruhan menorehkan nilai ekspor 918,41 juta dolar AS dan impor 376,8 dolar AS sepanjang Februari 2023.

Nilai ekspor Sumut, kata dia, mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari 2023 adalah 814,161 juta dolar AS. Sementara kalau dibandingkan dengan Februari 2022, nilai ekspor Februari 2023 bertambah 3,73 persen.

Adapun barang ekspor dari Sumut didominasi lemak dan minyak hewan/nabati yang perdagangannya sampai 422,92 juta dolar AS atau 46,05 persen dari keseluruhan nilai ekspor.

Selain itu, produk kimia Sumut juga diminati konsumen internasional dengan nilai perdagangan ke luar negeri 107,63 juta dolar AS (11,71 persen dari ekspor).

Sebanyak tiga negara yang menjadi primadona ekspor Sumut adalah China (19,8 persen dengan nilai 175,21 juta dolar AS), Amerika Serikat (11,25 persen; 103,31 juta dolar AS) dan India (8,37 persen; 76,89 juta dolar AS).

Secara keseluruhan, 39,96 persen ekspor Indonesia ditujukan ke negara-negara Asia selain ASEAN dengan nilai keseluruhan 366,97 juga dolar AS. Lalu ada 12,03 persen impor ke negara-negara ASEAN senilai 110,48 juta dolar AS.

Tidak seperti ekspor, nilai impor Sumut Februari 2023 lebih kecil 22,65 persen dibandingkan Januari 2023 yaitu 486,335 juta dolar AS.

Komoditas impor Sumut dikuasai oleh bahan bakar mineral (21,12 persen) dengan nilai 79,44 juta dolar AS. Kemudian, ada mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai 44,72 juta dolar AS (11,89 persen).

Impor Sumut kebanyakan datang dari China (20,04 persen) dengan nilai 75,40 juta dolar AS, disusul Singapura (14,96 persen) senilai 56,26 juta dolar AS dan Malaysia (13,45 persen) senilai 50,58 juta dolar AS.

Secara umum, impor Sumut terbanyak dari negara-negara Asia di luar ASEAN (35,56 persen) dengan nilai 133,75 juta dolar AS. Nilai impor Sumut dari negara ASEAN yaitu 132,34 juta dolar AS (35,18 persen).


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023