naik 40 sen menjadi 88,90 dolar AS
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia, Rabu, karena euro menguat terhadap dolar namun sentimen tertekan oleh ketidakpastian mengurai kemacetan dalam pembicaraan anggaran Amerika Serikat.

Euro memperpanjang kenaikannya karena pasar menyambut gembira tambahan waktu untuk target defisit Yunani dari Uni Eropa dan kekhawatiran terhadap ekonomi AS mendorong investor menuju mata uang tunggal.

Sebuah euro yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah, meningkatkan permintaan dan mendorong harga menjadi lebih tinggi.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari naik 40 sen menjadi 88,90 dolar AS per barel di perdagangan sore dan minyak mentah Brent North Sea untuk Januari meningkat 23 sen menjadi 110,07 dolar AS.

Namun para analis mengatakan bahwa sentimen terbebani oleh kebuntuan anggaran di Washington.

Mereka takut bahwa ekonomi AS--mesin utama bagi pertumbuhan global--akan jatuh kembali ke dalam resesi jika tidak ada kesepakatan tercapai antara Partai Republik dan Demokrat untuk menghindari "jurang fiskal" kenaikan pajak yang signifikan dan pemotongan pengeluaran pada akhir tahun.

"Kami terus berpikir bahwa lebih banyak tekanan dibutuhkan untuk kedua belah pihak guna mencapai solusi. Itulah mengapa kita tidak mengharapkan mendapatkan visibilitas yang lebih baik pada

bentuk kesepakatan potensial sampai mendekati akhir tahun," bank Belanda ABN Amro mengatakan dalam sebuah catatan pasar.

Pasar juga menunggu rilis laporan mingguan persediaan minyak AS, serangkaian data yang diawasi ketat karena dipandang sebagai barometer permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu, analis lainnya mengatakan.
(A026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012