Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PKB Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengajak semua pemangku kepentingan untuk membenahi bersama persoalan mendasar sepak bola Indonesia pasca pembatalan Piala Dunia U-20 di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan pada sambutan diskusi "Bayang-bayang Sanksi FIFA dan Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Puala Dunia U-20" di Kantor DPP PKB Jakarta, Senin.

"Tidak ada yang diuntungkan. Hanya satu kita benahi bersama persoalan mendasar ternyata sepak bola tidak berdiri sendiri tapi bersatu dengan komponen bangsa yang lain seperti politik, ekonomi, maupun budaya. Terutama dengan politik internasional kita," kata Muhaimin.

Baca juga: Presiden Jokowi: urusan sepak bola bikin pusing dua minggu

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di PKB ini juga menyampaikan bahwa kepentingan nasional Indonesia harus dikedepankan terutama mengenai diplomasi internasional.

"Peristiwa ini diambil hikmahnya dengan baik terutama kepentingan nasional jadi kepentingan utama. Termasuk diplomasi kita harus mengedepankan kepentingan nasional kita," kata Muhaimin menambahkan.

Dengan banyak mempertemukan pemangku kepentingan, lanjut dia, diharapkan memberikan salah satu solusi terkait masa depan sepak bola Indonesia yang berada di bayang-bayang sanksi FIFA.

Indonesia sebelumnya dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA padahal hampir semua persiapan telah dilakukan.

Pencoretan Indonesia tidak lepas dari polemik penolakan keikutsertaan timnas Israel dari sejumlah kalangan termasuk Gubernur Bali dan Jawa Tengah. PSSI kini berada di bayang-bayang sanksi FIFA setelah gagal menjalankan Piala Dunia U-20. Sebelumnya pada 2015, PSSI sempat mengalami pembekuan dari FIFA.

Baca juga: Pengamat sebut Erick Thohir dapat nilai positif perjuangkan sepak bola
Baca juga: Shin Tae-Yong sebut timnas Indonesia U-20 akan dibubarkan

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023