Kami harapkan industri makanan dan minuman mampu menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 yang telah diterapkan dalam proses produksi,

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, GAPMMI memaksimalkan penggunaan teknologi dalam industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia untuk dipamerkan dalam ajang pameran Hannover Messe (HM) 2023.

“Kami harapkan industri makanan dan minuman mampu menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 yang telah diterapkan dalam proses produksi, sekaligus memberikan informasi kepada pengunjung yang hadir dalam bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh industri mamin di Indonesia adalah produk yang aman, berdaya saing, dan diproduksi dengan teknologi tinggi,” kata Adhi di Jakarta, Senin.

Adhi menyampaikan, Indonesia akan berfokus memamerkan pemanfaatan teknologi dalam industri mamin Indonesia dalam HM 2023 nanti.

Hal tersebut selaras dengan tema yang diusung Indonesia sebagai official partner country, yakni “Making Indonesia 4.0”

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri mamin konsisten tumbuh sejak satu dekade terakhir. Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (AHDK) industri mamin tercatat sebesar Rp813,06 triliun pada 2022. Nilai itu naik 4,90 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp775,10 triliun.

Oleh karena itu, Adhi melanjutkan, untuk tercapainya tujuan dari partisipasi Indonesia dalam HM 2023, perlu adanya transformasi digital sebagai terobosan dan strategi bagi industri mamin Indonesia agar dapat bersaing secara global.

“Ini untuk national branding, kita ingin mengangkat indonesia, kita ingin meyakinkan dengan quality assurance. Kalau quality assurance ini bisa kita jalankan dengan baik melalui teknologi-teknologi ini, daya saing kita dipangsa global bisa meningkat,” ujar Adhi.

Adhi berharap, dengan berhasilnya industri mamin dalam menunjukan potensinya secara global, perusahaan Indonesia mampu menggaet klien dari luar negeri yang tertarik dengan produk Indonesia.

“Dan ada business matching, ini yang akan kami lakukan sehingga ketika klien-klien dunia confidence dengan produk indonesia, kita akan melakukan business matching dan mudah mudahan ini akan menambah kekuatan ekspor kita di dunia ekspor kita yang sudah surplus,” ucap Adhi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika juga mengatakan sejauh ini industri mamin sudah mulai menerapkan automatisasi pada sistem produksi hingga distribusinya.

“Seberapa jauh implementasi industri mamin sudah melakukan automatisasi, indistri agro ini benar-benar mengurangi kontak antara material dengan pangan. Intinya adalah di industri mamin ini automisasi sudah dilakukan, banyak,” kata Putu.

Baca juga: Indonesia tunjukkan keunggulan industri mamin di Hannover Messe 2023
Baca juga: Kemenperin berharap industri manfaatkan Hannover Messe 2023

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023