Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN-BAC tahun ini bertujuan untuk memimpin transformasi digital dan inklusi keuangan di wilayah ASEAN, terutama sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan inklusi keuangan bagi UMKM karena perannya sebagai tulang pungg
Jakarta (ANTARA) - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas di kawasan Asia Tenggara melalui penerapan ASEAN QR Code.
"Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN-BAC tahun ini bertujuan untuk memimpin transformasi digital dan inklusi keuangan di wilayah ASEAN, terutama sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan inklusi keuangan bagi UMKM karena perannya sebagai tulang punggung ekonomi regional," kata Arsjad dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Dengan populasi lebih dari 270 juta, Indonesia memiliki nilai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan merupakan pemain kunci dalam transformasi digital di kawasan. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 133 miliar dolar AS pada 2025, yang menyumbang 11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Baca juga: ASEAN akan beralih ke mata uang lokal di kawasan guna hindari krisis
Inisiatif ASEAN QR Code bertujuan untuk menghubungkan kode QR dalam melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara. Hal itu memungkinkan masyarakat untuk membeli barang dan jasa di seluruh wilayah ASEAN secara mudah dengan mata uang lokal.
ASEAN QR Code akan memfasilitasi pembayaran lintas negara, sehingga memudahkan UMKM untuk memperluas basis pelanggan mereka dan menjangkau pasar baru di wilayah ASEAN.
Penggunaan ASEAN QR Code akan mengurangi biaya transaksi dan risiko valuta asing. Inisiatif tersebut juga akan membuka peluang baru bagi bisnis dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di wilayah ASEAN.
Bagi ASEAN dan negara-negara anggotanya, ASEAN QR Code mampu memperkuat blok ekonomi, mempromosikan ekonomi digital, mendorong inklusi keuangan yang lebih besar, dan fasilitasi peningkatan volume transaksi lintas negara terutama untuk UMKM. Harmonisasi QR Code untuk ASEAN adalah perubahan besar bagi UMKM di wilayah ASEAN.
Baca juga: Sri Mulyani adakan pertemuan bilateral dengan EU ABC
Legacy Lead ASEAN-BAC untuk ASEAN QR Code Pandu Sjahrir menuturkan saat ini, Malaysia, Indonesia, dan Thailand telah terhubung untuk integrasi pembayaran, sedangkan Singapura terhubung dengan Malaysia dan Thailand.
Selain itu, bank sentral dari lima negara anggota ASEAN telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengintegrasikan pembayaran antar negara. Inisiatif tersebut sejalan dengan Perjanjian ASEAN tentang Perdagangan Ekonomi dan merupakan agenda prioritas bagi Indonesia.
Selain QR Code, ASEAN-BAC juga menghadirkan dua program inisiatif digital, yaitu Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform untuk memperkuat inisiatif digital dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan dan juga pasar bagi UMKM.
Wiki Entrepreneur adalah platform nasional yang telah diperluas menjadi platform ASEAN untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Platform itu akan berfungsi sebagai pusat bagi perusahaan besar untuk memasarkan produk mereka dan bagi UMKM untuk mengakses sumber daya yang mereka butuhkan untuk tumbuh, berkontribusi pada ekonomi yang lebih kuat di wilayah ASEAN.
Inisiatif Marketplace Lending Platform mendukung pertumbuhan sektor finansial teknologi dan UMKM di wilayah ASEAN. Platform tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber pendanaan alternatif bagi UMKM dan memberdayakan pemberi pinjaman yang mencari pengembalian modal yang menarik.
Dengan memungkinkan UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka di luar pilihan pendanaan tradisional dan dipasangkan dengan pemberi pinjaman yang tepat, inisiatif tersebut akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi digital dan mendukung pertumbuhan bisnis di kawasan.
Baca juga: Sri Mulyani: Upaya RI dalam aksi iklim sejalan dengan ASEAN
Ekonomi digital di wilayah ASEAN telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir karena penetrasi internet yang semakin tinggi, adopsi e-commerce, dan inovasi.
Saat ini, terdapat 70 juta UMKM, 622 juta konsumen, dan lebih dari 100 juta pengguna internet di wilayah ASEAN, yang semuanya berpotensi untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital.
Dengan inisiatif digital yang diluncurkan dalam kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN-BAC 2023, diharapkan akan muncul peluang baru bagi UMKM untuk tumbuh dan mengembangkan bisnis secara digital.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023