IHSG BEI ditutup lebih rendah didorong oleh melemahnya bursa regional menyusul sentimen negatif dari kontraksi manufaktur AS bulan November,"
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup turun sebesar 32,79 poin seiring dengan bursa regional yang berada di area negatif.

IHSG BEI ditutup turun 32,79 poin atau 0,76 persen ke posisi 4.269,65. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 8,49 poin (1,16 persen) ke tingkat 725,18.

"IHSG BEI ditutup lebih rendah didorong oleh melemahnya bursa regional menyusul sentimen negatif dari kontraksi manufaktur AS bulan November dan juga ketakutan investor terhadap `jurang fiskal` yang masih terus membayangi," kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, dikatakan dia, meski data inflasi bulan lalu cukup baik, namun investor tampaknya masih mengkahawatirkan dampak naiknya upah minimum provinsi (UMP) terhadap ekonomi.

Selain itu, lanjut dia, rencana Bank Indonesia (BI) menaikkan batas uang muka kredit kendaraan bermotor untuk bank syariah juga dikhawatirkan berdampak pada penjualan otomotif.

Kendati demikian, Purwoko memproyeksikan, tekanan jual akan berkurang pada perdagangan besok, Rabu (5/12). IHSG BEI diperkirakan bergerak di kisaran 4.250-4.310 poin.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan, yakni Gudang Garam (GGRM), Astra International (ASII), Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST), Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), Kalbe Farma (KLBF).

Sementara, frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 154.394 kali transaksi dengan volume mencapai 3,800 miliar lembar saham senilai Rp4,810 triliun. Efek yang bergerak menguat sebanyak 130 saham, 132 saham melemah, dan 98 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional di antaranya indeks Hang Seng menguat 32,12 poin (0,15 persen) ke tingkat 21.799,97, indeks Nikkei-225 turun 25,72 poin (0,27 persen) ke tingkat 9.432,46, dan Straits Times melemah 3,62 poin (0,12 persen) ke tingkat 3.062,12.
(KR-ZMF/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012