Kiev (ANTARA) - Perang Rusia-Ukraina telah menewaskan 262 atlet Ukraina dan menghancurkan 363 fasilitas olahraga, kata Menteri Olahraga Ukraina Vadym Huttsaid, Sabtu (1/4).

Ketika bertemu dengan Ketua Federasi Senam Internasional Morinari Watanabe, Huttsait meminta atlet Rusia tidak diizinkan mengikuti Olimpiade dan kompetisi-kompetisi olahraga lainnya.

"Mereka semua mendukung perang ini dan menghadiri turnamen-turnamen yang mendukung perang ini," kata Huttsaid dalam transkrip yang dimuat pada laman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan atlet-atlet Rusia dan Belarus secara bertahap mengikuti kembali turnamen-turnamen internasional asalkan berpartisipasi dalam status netral.

Namun, IOC belum memutuskan apakah atlet Rusia dan Belarus diperbolehkan mengikuti Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Sumber: Amunisi, roket masuk dalam bantuan baru AS ke Ukraina

Jumat pekan lalu Ukraina mengatakan tidak akan mengizinkan atlet-atletnya mengambil bagian dalam pertandingan kualifikasi Olimpiade 2024 kalau harus menghadapi atlet-atlet Rusia.

Keputusan Ukraina itu dikritik oleh IOC.

Reuters secara independen tidak bisa memastikan kebenaran jumlah atlet Ukraina yang tewas dan berapa banyak fasilitas olahraga yang hancur akibat perang Ukraina-Rusia.

Setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, sejumlah atlet nasional Ukraina ikut mengangkat senjata secara sukarela untuk membela negaranya.

Di antara atlet Ukraina yang tewas tahun ini adalah peseluncur indah Dmytro Sharpar yang terbunuh di medan pertempuran dekat Bakhmut.

Volodymyr Androshchuk, atlet berusia 22 tahun dan juara dasalomba yang disebut-sebut calon juara Olimpiade, juga kehilangan nyawa di medan perang itu.

Baca juga: Rusia: Deportasi anak-anak Ukraina untuk lindungi mereka dari perang

Sumber: Reuters

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023