Jasad Mahmud ditemukan Tim Sar dengan dibantu warga Selasa siang ini sekitar pukul 11.17 WIB.Jambi (ANTARA News) - Dua orang tewas akibat musibah banjir selama tiga hari terakhir di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin, Afrizal, Selasa.
Saat dihubungi di Bangko, Ibu Kota Kabupaten Marangin, Selasa, Afrizal, menyebutkan bahwa salah satu korban diketahui bernama Mahmud (52) warga Desa Simpang Besi, Kecamatan Batang Masumai.
"Korban lain, yakni seorang bayi usia tiga tahun atas nama Wildan dari Desa Sri Sembilan, Kecamatan Tabir Timur," ujarnya.
"Jasad Mahmud ditemukan Tim Sar dengan dibantu warga Selasa siang ini sekitar pukul 11.17 WIB. Sementara jasad balita Wildan ditemukan di daerah Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo karena mungkin terbawa arus sungai," kata Afrizal.
Berdasarkan keterangan warga, kata dia, korban Mahmud terbawa arus sungai yang meluap saat tengah memancing tidak jauh dari sungai. Sementara balita bernama Wildan diketahui meninggal saat dibawa orangtuanya menyeberang sungai. Hanya saja, tiba-tiba Wildan terbawa arus deras sungai.
Ia menjelaskan, banjir di Merangin terjadi sejak Minggu (2/12). Akibat hujan lebat selama beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi beberapa desa di lima kecamatan. Diantaranya adalah, Kecamatan Tabir, Tabir Ilir, Tabir Timur, Nilau Pantan dan Tenangi Tabir.
Tidak hanya menghilangkan nyawa, banjir tersebut juga menggenangi sedikitnya 436 rumah warga serta beberapa fasilitas lain seperti masjid, posyandu, jalan dan sekolah dasar maupun madrasah.
"Selama dua hari ini anak anak sekolah juga diliburkan karena banjir masih tinggi antara satu hingga dua meter," ujarnya lagi.
Untuk mengantisipasi bencana tersebut, Afrizal mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait khususnya dinas sosial dan tenaga kerja dengan mendirikan posko bantuan bencana.
BPBD Merangin juga telah membentuk tim khusus dengan berkoordinasi dengan Tim Sar untuk mengantisipasi apabila sewaktu waktu ada masyarakat yang hilang maupun kejadian mendadak akibat banjir tersebut.
Namun demikian, lanjut dia, masyarakat masih enggan mengungsi meski kondisi banjir cukup mengkhawatirkan.
"Kalaupun ada yang mengungsi warga memilih untuk mengungsi dirumah saudara maupun warga lain yang letak rumahnya lebih aman," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Zubaidi AR mengatakan, untuk membantu BPBD Merangin, pihaknya telah menurunkan tim khusus ke Kabupaten Merangin.
"Memang benar sudah ada dua korban meninggal akibat banjir di Merangin. Tim dari BPBD Provinsi Jambi sudah turun membantu evakuasi serta melakukan bantuan dan pendampingan bagi masyarakat disana," ujar Zubaidi.
(KR-BS/I014)
"Korban lain, yakni seorang bayi usia tiga tahun atas nama Wildan dari Desa Sri Sembilan, Kecamatan Tabir Timur," ujarnya.
"Jasad Mahmud ditemukan Tim Sar dengan dibantu warga Selasa siang ini sekitar pukul 11.17 WIB. Sementara jasad balita Wildan ditemukan di daerah Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo karena mungkin terbawa arus sungai," kata Afrizal.
Berdasarkan keterangan warga, kata dia, korban Mahmud terbawa arus sungai yang meluap saat tengah memancing tidak jauh dari sungai. Sementara balita bernama Wildan diketahui meninggal saat dibawa orangtuanya menyeberang sungai. Hanya saja, tiba-tiba Wildan terbawa arus deras sungai.
Ia menjelaskan, banjir di Merangin terjadi sejak Minggu (2/12). Akibat hujan lebat selama beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi beberapa desa di lima kecamatan. Diantaranya adalah, Kecamatan Tabir, Tabir Ilir, Tabir Timur, Nilau Pantan dan Tenangi Tabir.
Tidak hanya menghilangkan nyawa, banjir tersebut juga menggenangi sedikitnya 436 rumah warga serta beberapa fasilitas lain seperti masjid, posyandu, jalan dan sekolah dasar maupun madrasah.
"Selama dua hari ini anak anak sekolah juga diliburkan karena banjir masih tinggi antara satu hingga dua meter," ujarnya lagi.
Untuk mengantisipasi bencana tersebut, Afrizal mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait khususnya dinas sosial dan tenaga kerja dengan mendirikan posko bantuan bencana.
BPBD Merangin juga telah membentuk tim khusus dengan berkoordinasi dengan Tim Sar untuk mengantisipasi apabila sewaktu waktu ada masyarakat yang hilang maupun kejadian mendadak akibat banjir tersebut.
Namun demikian, lanjut dia, masyarakat masih enggan mengungsi meski kondisi banjir cukup mengkhawatirkan.
"Kalaupun ada yang mengungsi warga memilih untuk mengungsi dirumah saudara maupun warga lain yang letak rumahnya lebih aman," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Zubaidi AR mengatakan, untuk membantu BPBD Merangin, pihaknya telah menurunkan tim khusus ke Kabupaten Merangin.
"Memang benar sudah ada dua korban meninggal akibat banjir di Merangin. Tim dari BPBD Provinsi Jambi sudah turun membantu evakuasi serta melakukan bantuan dan pendampingan bagi masyarakat disana," ujar Zubaidi.
(KR-BS/I014)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012