Lebak (ANTARA) - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meraup keuntungan besar usai ditetapkan harga patokan pemerintah (HPP) baru gabah kering pungut (GKP) Rp5.000 dari sebelumnya Rp4.200 kilogram.
"Kita panen awal April 2023 bisa menghasilkan produksi 6 ton GKP/hektare dengan HPP baru Rp5.000/kg, sehingga pendapatan Rp30 juta. Dari Rp30 juta itu bisa meraup keuntungan bersih Rp22 juta/hektare," kata Ketua Kelompok Tani Gudang Asih Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Udin di Lebak, Minggu.
Petani Kabupaten Lebak sangat diuntungkan dengan terbitnya penetapan HPP baru untuk GKP Rp5.000/kg dan beras Rp10. 000/kg.
Kebanyakan petani di sini ditampung oleh pihak kemitraan Perum Bulog dengan membeli GKP di tingkat petani di lokasi Rp5.000/kg.
"Kami merasa senang dengan harga Rp5.000 dan dipastikan petani usaha padi sawah cukup diuntungkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, panen padi di wilayahnya Rangkasbitung seluas 50 hektare dengan produksi dan produktivitas rata-rata 6 ton/ hektare GKP.
Dari 30 hektare itu jumlah produksi hasil panen sekitar 300 ton dan jika HPP baru untuk GKP Rp5. 000/ kg maka diakumulasi mencapai Rp1,5 miliar dengan petani yang menggarap sekitar 25 orang.
"Kami meyakini pendapatan ekonomi petani lebih sejahtera dari hasil panen padi itu bisa meraup keuntungan bersih Rp45 juta seluas dua hektare," katanya.
Begitu juga petani lainnya, Misbah (45) mengatakan dirinya menyambut positif HPP baru dengan GKP menembus Rp5. 000/ kg, sehingga bisa meraup keuntungan.
Saat ini, dirinya memanen padi seluas satu hektare dengan produktivitas 6 ton, sehingga bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp30 juta dengan harga Rp5.000/kg.
Dari Rp30 juta itu, biaya produksi sekitar Rp8 juta untuk kebutuhan membeli benih, pupuk hingga upah garapan.
"Kami dari panen itu bisa menghasilkan pendapatan Rp22 juta bersih setelah dipotong biaya produksi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar panen padi pada Maret-April 2023 dipastikan memberikan kontribusi besar produksi pangan di Provinsi Banten dan dapat menstabilkan harga beras yang mengalami lonjakan di pasaran.
Panen padi di Kabupaten Lebak 2023 diperkirakan seluas 10.041 hektare dengan menghasilkan sebanyak 52.359 ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 30.196 ton.
Panen padi di Kabupaten Lebak itu dari musim tanam Desember 2022 dan Januari 2023 dengan masa produksi selama tiga bulan, karena menggunakan benih bersertifikat seperti benih Ciherang dan Infari 32.
Dari hasil panen itu diperkirakan dapat memberikan pendapatan ekonomi petani hingga puluhan miliar dengan harga beras rata-rata Rp10 ribu/kg dan produksi setara beras 30.196 ton.
"Kami menilai usaha pertanian cukup besar menumbuhkan ekonomi petani," katanya menjelaskan.
Baca juga: Panen raya padi musim rendeng di Purwakarta meningkat signifikan
Baca juga: Presiden berharap surplus panen raya Maros bisa dibawa ke daerah lain
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023