Ternate (ANTARA) - Warga Ternate, Maluku Utara, setiap bulan suci Ramadan, mereka berburu nasi jaha sebagai menu buka puasa, karena menu yang terbuat dari bahan beras ketan, dicampur dengan santan kelapa cara masak dengan dibakar di dalam bambu.

Seorang pembeli nasi jaha, Sahria Laila di Ternate, Minggu, mengaku nasi jaha selama bulan suci Ramadhan menjadi menu favorit ia bersama sekeluarga, karena menu rasanya sangat enak jika dimakan dengan ikan panggang atau ikan goreng.

Hal yang sama juga disampaikan Warga Kota Ternate, Andrianto usai membeli Nasi Jaha mengungkapkan menu nasi jaha ini merupakan kuliner tradisional khas Kota Ternate dan umumnya masyarakat Maluku Utara.

Setiap bulan suci Ramadan tetap mencari nasi jaha, apalagi kalau dimakan dengan ikan goreng panggang

"Nasi jaha kalau setiap buka puasa dengan ikan garu rica atau ikan goreng panggang rasanya enak dan menyenangkan,"katanya.

Sementara itu, salah orang penjual nasi jasa di kawasan Masjid Raya Al-munawar Ternate, Nurhayati menjelaskan setiap bulan suci Ramadan ia fokus untuk berjualan nasi jaha, karena menu ini selalu diburu warga untuk berbuka puasa.

"Saya berjualan hanya di dalam bulan suci Ramadan saja, untuk bulan - bulan lain tidak berjualan dan selama setiap berjualan selama bulan suci Ramadan, tetap jualan nasi jahanya habis diburu warga,"ujarnya.

Dia menyatakan, setiap hari selama bulan suci Ramadan, modal untuk produksi nasi jaha sebesar Rp700ribu, dengan hasilnya sebanyak 40 ruas bambu.

Sementara jika dijual per potong ukuran kecil dijual seharga Rp2ribu, sedangkan untuk satu ruas bambu dijual Rp50ribu jika total keuntungan setiap hari dijual maka didapatkan Rp1,3 juta.

"Alhamdulillah setiap hari jualan kita habis, oleh karena itu, ia tetap menjaga kualitas nasi jaha, karena menu ini sudah dikenal luas di daerah ini," ucapnya.

Sebelumnya, Pemkot Ternate dalam bulan suci Ramadan dengan menyediakan areal pedagang yang menjual takjil di bulan suci ini seperti areal Pasar Gamalama Kota Ternate.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Ternate, Muchlis Djumadil dihubungi menyatakan, pihaknya sejak awal intensif mensosialisasikan dan menata kawasan guna memberikan kenyamanan bagi warga yang berbelanja saat bulan suci Ramadhan tahun 2023.

Untuk itu, dia mengimbau Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih di kawasan pasar yang dilarang untuk untuk tidak lagi berjualan, terutama saat bulan suci Ramadan, karena telah disediakan titik-titik bagi pedagang musiman untuk berjualan.

Baca juga: Kerupuk kuah, makanan khas warga Bukittinggi saat berbuka puasa

Baca juga: Kreasi resep Sop Tahu Udang untuk menu berbuka puasa

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023