Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyebutkan bahwa pihaknya mengeluarkan dana senilai Rp50 miliar untuk Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas) guna menangani kondisi darurat pasca-gempa Yogyakarta dan sekitarnya. "Kalau untuk emergency kita sudah keluarkan untuk Bakornas Rp50 miliar, hari ini khusus untuk masalah Yogya ini," katanya di Gedung Depkeu Jakarta, Senin. Menkeu menyebutkan, alokasi dana untuk penanganan bencana pada APBN 2006 hanya senilai Rp500 miliar untuk seluruh Indonesia, yang dirasakan sangat kurang dari kebutuhan. Untuk alokasi di Yogya senilai Rp50 miliar, Depkeu akan melihat lagi angka itu, karena hingga saat ini data jumlah korban maupun kerusakan terus berubah. "Jadi, perlu satu hingga dua minggu untuk mendapat asesment yang lebih akurat. Kita harapkan yang Rp50 miliar sudah memadai untuk kebutuhan mendesak sekarang ini," katanya. Sementara itu, ia mengemukakan, perhitungan kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi belum dapat dilakukan karena pendataan terhadap jumlah korban dan kerugian masih terus dilakukan. "Hanya kita sudah mulai membahas bagaimana nanti mekanismenya, apakah melalui APBNP atau lainnya. Juga bagaimana kalau ada donor apakah dalam bentuk hibah atau realokasi dari utang-utang lunak yang sudah disetujui, tetapi tidak khusus untuk wilayah yang terkena bencana," katanya. Ia menyebutkan, saat ini ada identifikasi senilai 50 juta dolar AS dari Bank Dunia yang mungkin dapat direlokasikan untuk menangani dampak gempa Yogyakarta. Dana itu ditujukan untuk infrastruktur pedesaan, pembangunan perumahan, maupun air bersih. "Hingga saat ini tidak ada tawaran moratorium, kalau hibah ya. Islamic Development Bank (IDB) yang saat ini sedang bertemu di Kuwait mengekpresikan untuk memberikan hibah," demikian Sri Mulyani. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006