Jakarta (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), melihat Pusat Kendali Tol Jasa Marga (Jasa Marga Tollroad Command Center/ JMTC) menjelang arus mudik 2023 pada Kamis (30/3).
Kunjungan itu merupakan salah satu bentuk tindak lanjut nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara Jasa Marga dan UI yang berkolaborasi dalam pengembangan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
Selain belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan inovasi Jasa Marga secara langsung, tujuan mahasiswa FIA UI mengunjungi pusat kendali jalan tol yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT Jasa Marga Tbk, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) itu ada empat.
Pertama, sebagai sarana pengembangan diri mahasiswa. Kedua, memperkenalkan bagaimana penerapan ilmu administrasi bisnis di perusahaan. Ketiga, mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan. Keempat, memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja.
Pusat Kendali Tol Jasa Marga merupakan pusat informasi dan pengendali lalu lintas terintegrasi di jalan tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan berperan sebagai mata-mata di jalan tol (The Eye of Tollroad) melalui pengumpulan dan pengintegrasian seluruh informasi lalu lintas jalan tol pada sejumlah sumber.
Keunggulan JMTC terletak pada Intelligent Transportation System (ITS). Sistem ini dapat mengawasi (monitoring) dan menghitung trafik (traffic counting) lalu lintas dengan sejumlah perangkat kamera pengawas (CCTV) dan peralatan deteksi yang terpasang sebagai sumber informasi lalu lintas.
Sedikitnya, di jalan tol Jasa Marga Group di seluruh Indonesia ada sumber informasi dari 1.705 CCTV, 65 Smart CCTV yang terdiri dari 26 Speed Camera dan 39 Traffic Counting, 22 Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), informasi petugas dan peralatan teknologi lainnya yang dikumpulkan dan diintegrasikan dengan informasi dari petugas layanan lalu lintas hingga informasi dari pengguna jalan melalui Call Center 14080 dan Twitter @PTJASAMARGA.
JMTC mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui peralatan deteksi yang terpasang untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali kepada pengguna jalan tol hingga pengambilan keputusan rekayasa lalu lintas oleh Kepolisian.
Command Center Department Head PT JMTO Ahmad Fajar Pranidhana mengatakan dengan data-data pengolahan itu petugas mampu menganalisa kondisi kepadatan di jalan tol melalui kecepatan rata-rata kendaraan pada segmen jalan tol serta menghitung data volume kendaraan sesuai dengan kapasitas jalan tol.
Mekanisme sistem itu menjadi indikator kepadatan yang menjadi acuan Jasa Marga dalam melakukan pengaturan lalu lintas, termasuk memberikan rekomendasi rekayasa lalu lintas, terutama saat periode puncak (peak season), seperti Lebaran atau Idul Fitri mendatang.
JMTC sendiri diresmikan pada tanggal 1 Maret 2021 dan beroperasi sejak tahun 2005. Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M Agus Setiawan memaparkan kepada para mahasiswa FIA UI mengenai profil Jasa Marga dan bisnis pengusahaan jalan tol di Indonesia.
Saat ini, perusahaan di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, melalui anak usahanya telah mengoperasikan sepanjang 1.260 kilometer yang sebagian besar saling terkoneksi. Panjang jalan tol tersebut merupakan 50 persen dari total jalan tol komersial yang telah beroperasi di seluruh Indonesia.
Hal inilah yang mendasari pentingnya JMTC bagi Jasa Marga serta juga bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan, dalam mendapatkan informasi terkini kondisi lalu lintas.
Dari segi pengembangan bisnis, tergabungnya Trans Jawa dalam satu subholding yang dikenal dengan PT Jasamarga TransJawa Tol, maka terdapat banyak potensi bisnis yang bisa dilakukan oleh Jasa Marga, termasuk pengoptimalan teknologi yang dapat dimanfaatkan kepada pengguna jalan tol.
Jasa Marga selaku korporasi harus selalu tumbuh dan berkembang, yang salah satunya tentu saja melalui pemanfaatan teknologi. Ke depannya JMTC juga diharapkan dapat menjadi peluang bisnis baru bagi Jasa Marga.
Sementara dosen FIA UI Rachma Fitriati menyambut baik kesempatan yang diberikan PT Jasa Marga Tbk untuk mengimplementasikan ilmu administrasi niaga yang dipelajari di dunia perkuliahan.
Kesempatan yang diberikan PT Jasa Marga Tbk kepada mahasiswa FIA UI untuk menambah wawasan tentang dunia kerja itu dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa.
Dampak itu, di antaranya bertambahnya wawasan mahasiswa mengenai proses bisnis sebuah perusahaan, dalam hal ini PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) sebagai operator jalan tol terbesar di Indonesia, serta memahami secara langsung praktik dunia kerja.
Kegiatan itu juga semakin meningkatkan kerja sama yang baik antara UI dengan Jasa Marga, sebagai bentuk implementasi kolaborasi antara perguruan tinggi Nasional dengan perusahaan di Indonesia yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan perusahaan itu, mahasiswa UI diajak berkeliling untuk melihat secara langsung infrastruktur teknologi informasi serta fasilitas yang ada di JMTC.
Selain itu, Jasa Marga juga mengenalkan kepada para mahasiswa tentang sistem yang bekerja di balik aplikasi Travoy, dan mempelajari manfaat aplikasi yang terhubung dengan ragam teknologi tersebut, seperti memantau CCTV secara langsung (real time), mengecek tarif tol, lokasi area peristirahatan (rest area), dan fitur menarik lainnya yang mendukung informasi terkini di jalan tol.
Sebagai penutup dalam kesempatan itu, Mahasiswa UI juga melakukan penukaran plakat antara Jasa Marga dengan Universitas Indonesia sebagai bentuk penghargaan pada Jasa Marga yang berkomitmen untuk memaksimalkan peran dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Kunjungan itu memberi pengetahuan baru kepada setiap mahasiswa FIA UI, sekaligus memberi gambaran mengenai proses bisnis (business process) jalan tol dan inovasi yang terus dilakukan secara berkelanjutan.
Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) merupakan salah satu inovasi yang sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat pengguna jalan tol.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023