hal tersebut membuat para guru merasa tertekan karena sejatinya tugas guru adalah mendidik bukan terlibat dalam politik.

Sentul (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dr H Sulistiyo, mengatakan masih banyak guru yang menjadi korban politik pasca pilkada.

"Sampai saat ini masih banyak guru yang menjadi korban politik pasca pilkada," ujar Sulistiyo dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-67 PGRI di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Sulistiyo mengatakan hal tersebut membuat para guru merasa tertekan karena sejatinya tugas guru adalah mendidik bukan terlibat dalam politik.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan para guru seharusnya netral dari politik.

Mendikbud juga sependapat dengan PGRI untuk menerapkan kode etik yang telah diperbarui mulai 1 Januari 2013.

"Dengan bekal yang mumpuni, anak-anak bisa membeli masa depan dengan harga sekarang," jelas Mendikbud.

Sejumlah guru di beberapa daerah mengeluhkan menjadi korban politik pasca pilkada.

Puncak peringatan hari guru dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, Mendikbud M Noh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, serta ribuan pendidik dari seluruh daerah di Tanah Air.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme guru.
(I025)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012