Listing (pencatatan) akan dilakukan pada 19 Desember 2012. Adapun minat pemesanan IPO mencapai 2 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.

Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya mengindikasikan harga penawaran saham perdana (IPO) berkisar Rp320-Rp405 per lembar dengan melepas sebanyak 3.082.315.000 saham atau 35 persen dari total saham perusahaan.

"Listing (pencatatan) akan dilakukan pada 19 Desember 2012. Adapun minat pemesanan IPO mencapai 2 kali dari jumlah saham yang ditawarkan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, di sela Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung PT Waskita Karya, Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, penyampaian harga perdana IPO akan dilakukan pada Rabu (5 Desember) kepada Bapepam-LK.

Adapun dana yang diharapkan diperoleh dari IPO berkisar Rp1,1 triliun-Rp1,2 triliun.

Dahlan optimistis saham Waskita Karya akan terserap pasar dengan prospek harga yang lebih baik pascalisting.

Pada kesempatan itu, Dahlan juga memastikan bahwa pada IPO Waskita Karya, tidak lagi menggunakan agen penjamin emisi asing.

Diketahui penjamin emisi ("join lead underwriter") meliputi PT Danareksa, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities.

"Kita hanya menggunakan tiga perusahaan BUMN sekuritas itu. Tidak lagi mengikutkan asing, karena kita harus percaya kepada kemampuan perusahaan sendiri," kata Dahlan.

Sementara itu, Direktur Utama Waskita M Choliq mengatakan, dana hasil IPO yang mencapai sekitar Rp1,1 triliun-Rp1,2 triliun tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja.

"Sebanyak 40 persen untuk pengembangan bisnis, sisanya 60 persen membiayai proyek-proyek yang sedang berjalan," kata Choliq.

"Sekitar Rp400 miliar-Rp500 miliar untuk membiayai pembangunan sektor properti dan real estate, selebihnya untuk pembangunan jalan tol dan pembangunan pabrik beton," ujar Choliq.

Sementara itu, Investor Relation and Production General Manager Waskita, Agus Sugiono mengatakan, dengan IPO tersebut diharapkan target-target kinerja pada tahun 2013 dapat dicapai.

Agus menjelaskan, pada 2013 perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp11,5 triliun, naik dibanding prognosa pendapatan 2012 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp9 triliun.

Saat yang bersamaan target laba bersih 2013 dipatok sekitar Rp250 niliar, naik dari proyeksi laba bersih 2012 sekitar Rp171 miliar.
(R017)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012