Desain Interaktif mempelajari pembuatan konten 3D, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), metamesta (metaverse) dan media digital interaktif lainnya.
"Kami kampus pertama yang meluncurkan prodi Desain Interaktif Strata 1 dibanding kampus-kampus lain. Kampus-kampus lain kebanyakan meluncurkan prodi desain interaktif itu di dalam peminatan, tetapi karena kami melihat bahwa kebutuhan industri saat ini dan ke depan membutuhkan desain interaktif, di mana penggabungan antara seni desain dan teknologi," ujar Direktur Marketing Universitas Bunda Mulia Young Dame R. Napitupulu di Jakarta, Jumat.
Dame mengatakan Universitas Bunda Mulia bisa dikatakan sebagai pelopor dalam memunculkan program-program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini menjadi peran serta universitas dalam menyambut kebutuhan industri.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Maria Josef R. B. W. menjelaskan Prodi Desain Interaktif berada di Bawah Fakultas Teknologi dan Desain.
Dalam program studi tersebut telah ada prodi desain komunikasi visual (DKV) dengan konsentrasi animasi, film, dan graphic design atau branding.
"Kemudian dengan kami meluncurkan satu program studi yang baru, ini merupakan program studi yang bersifat multidisciplinary design dengan computer science. Dan kami akan memberikan kesempatan kepada para generasi muda untuk belajar desain yang tidak hanya terkait dengan desain konvensional, tapi kami sudah melibatkan teknologi dan kami akan mendukung industri yang sifatnya juga menggunakan aplikasi-aplikasi terkini meliputi mobile tech application, website 3.0, 360 seperti AR, VR, dan juga Artificial Inteligence," kata Maria.
Wakil Rektor Bidang Akademik Kandi Sofia Senastri Dahlan mengatakan pandemi COVID-19 menjadi masa yang membuat program studi tersebut menjadi sangat dibutuhkan. Terlebih dengan perkembangannya yang semakin pesat.
"Kami berharap bahwa ke depannya, kami percaya diri bahwa akan banyak para mahasiswanya berasal dari kalangan milenial yang pasti akan tertarik dengan bidang studinya," ujar dia.
Menurut Kandi, Desain Interaktif dapat menjadi bidang studi, karena di negara berkembang terdekat dari sini, terutama Australia itu sudah ada di program studi tersebut di universitas. Sehingga diharapkan nanti bisa ada gelar sarjana dengan bidang studi Desain Interaktif seperti ini.
Peluncuran program studi ini diperkuat dengan sesi interaktif talkshow yang terbagi menjadi
dua, di mana sesi pertama interaktif talkshow ini diawali pemaparan pembicara di bidang akademisi
Internasional yang berada di Australia bersama Associate Professor UniSA Creative di Universitas of South Australia Erick Champion dan Associate Professor Faculty of Information Technology Monash University David Taniar.
Kedua pembicara akademisi ini membuktikan bagaimana kolaborasi antara universitas pun dilakukan untuk saling mendukung perkembangan zaman dan juga ilmu pengetahuan yang selaras dengan kebutuhan industri dan memenuhi kepentingan anak-anak yang mau menempuh pendidikan tinggi.
Sesi kedua dilengkapi dengan pemaparan materi dari para praktisi industri nasional yang dimulai oleh Chief Information Officer Alfagift Global Loyalty
Indonesia (Alfagroup) Chandra Hermawan yang membawakan wawasan peranan teknologi sebagai media penyampaian pesan agar pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar.
Dilanjutkan dengan Chief Executive Officer Lumine Studio Andi Wijaya yang merupakan praktisi bidang kreatif dan berkecimpung di dunia pembuatan film animasi. Dalam pemaparannya, Andi memberikan hasil-hasil kecanggihan teknologi desain 3D dan media digital interaktif sehingga dapat menghasilkan hasil visual interaktif seperti Gatot Kaca, Sri Asih, dan berbagai film nasional lainnya.
Sesi kedua ini di tutup dengan paparan menarik dari selaku CEO Metaverse Indonesia WIR Group Steven Ng yang memberikan kesempatan bagi peserta audiens untuk mencoba salah satu produk Metaverse dari WIR untuk UBM sehingga peserta audiens tidak hanya terinformasikan secara materi akan tetapi ikut juga merasakan manfaat dari kecanggihan Metaverse yang nantinya bisa mereka perdalam kembali melalui proses belajar di prodi Desain Interaktif Universitas Bunda Mulia.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023